Berita

Russ Albert Medlin/Net

Politik

Setelah Russ Medlin Ditangkap, DPR Minta Pemerintah benahi Sistem Pengawasan Imigrasi

SENIN, 22 JUNI 2020 | 16:24 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pemerintah diminta memperbaiki sistem pengawas imigrasi dalam mendeteksi masuknya pelaku kejahatan dari luar negeri.

Hal tersebut disampaikan anggota Komisi III DPR, Hinca Panjaitan menyikapi penangkapan buronan FBI, Russ Albert Medlin.

Medlin merupakan salah seorang yang telah masuk dalam daftar buronan FBI karena penipuan investasi saham bitcoin yang mencapai 722 juta dolar AS.


Sementara, dia ditangkap Polda Metro Jaya atas kasus pelecehan seksual pada anak di bawah umur.

"Perlu dipastikan sistem pengawasan keimigrasian dalam mendeteksi penjahat internasional masuk tanpa adanya red notice dari interpol," ujar Hinca dalam rapat kerja Komisi III bersama Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, Senin (22/6).

Russ Medlin ditangkap pada Rabu (17/6). Dia disebutkan menjadi buronan dan masuk ke Indonesia sejak November 2016. Pada awal Desember 2019, interpol mengirimkan red notice dalam pencarian Medlin.

Dikatakan Hinca, patut disayangkan ketika Imigrasi tidak dapat mendeteksi kedatangan Medlin.

Terlebih, Medlin ditangkap berdasarkan laporan masyarakat setelah setidaknya 7 bulan menikmani kehidupan di Jakarta.

"Keberadaan Medlin baru terdeteksi 7 bulan setelah red notice dari interpol diterima, itupun berdasarkan masyarakat Kebayoran Lama," katanya.

"Karena itu Pak Menteri, kita ingin pertanyaan dan catatan khusus mengenai pengawasan ini," demikian Sekjen Partai Demokrat ini.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya