Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Asosiasi Cendekiawan Muslim Irak: Pemerintah Dan Milisi Shabak Telah Menyiksa Secara Keji Para Tahanan

JUMAT, 19 JUNI 2020 | 14:06 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah Irak dan Milisi Shabak diduga telah melakukan kejahatan kemanusiaan pada para tahanan di penjara-penjara di Provinsi Nineveh.

Sebuah laporan Dokumentasi Kejahatan Perang yang dikeluarkan pada Rabu (17/6) lalu mengungkapkan fakta-fakta pelanggaran hak asasi telah terjadi secara sistematis.

Asosiasi Cendekiawan Muslim di Irak menekankan bahwa laporan itu memberikan informasi serius tentang penculikan dan penghilangan paksa para tahanan. Asosiasi pun meminta pihak terkait agar bertanggung jawab atas tindakan kejahatan tersebut.


"Tahanan di penjara pemerintah dan milisi di Irak telah menjadi sasaran kejahatan keji yang bertentangan dengan kodrat manusia. Atas kejahatan sistematis dan terus-menerus, membuktikan bahwa layanan keamanan ini telah menjadi beban rakyat!" ujar sekretariat umum asosiasi itu dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Anadolu, Jumat (19/6).

Kejahatan yang dilakukan terhadap tahanan termasuk penyiksaan, pemerkosaan, pembunuhan di bawah penyiksaan, membuang mayat di jalan-jalan kota atau melemparkan penculik dari tempat-tempat tinggi hidup-hidup.  

Asosiasi itu menegaskan lagi bahwa di laporan itu juga disinggung soal praktik-praktik tidak adil yang dilakukan milisi Shabak terhadap penduduk Dataran Nineveh. Salah satu praktik yang paling menonjol adalah "tidak mengizinkan orang untuk melakukan bisnis mereka kecuali setelah membayar sejumlah besar uang serta memanipulasi akta kepemilikan dalam koordinasi dengan pejabat.”  

Milisi Shabak adalah elemen bersenjata dari Brigade ke-30 Popular Mobilization Forces (Pasukan Mobilisasi Populer) atauPMF. Milisi yang didominasi Syiah hadir di Dataran Nineveh di utara dan timur kota Mosul.

Sejauh ini belum ada komentar dari pemerintah Irak soal laporan tersebut.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya