Berita

Proyek jalan raya Khorgos di Kazakhstan sebagai bagian dari Belt and Road Initiatives/Net

Dunia

Gara-gara Corona, Banyak Proyek Belt And Road Initiatives China Yang Tertunda

JUMAT, 19 JUNI 2020 | 12:33 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sekitar 20 persen proyek ambisius China, Belt and Road Initiative (BRI) terkena dampak serius dari pandemik Covid-19. Meski beberapa proyek tersebut telah ditunda, belum ada proyek yang dihentikan.

Demikian yang diungkapkan oleh Direktur Jenderal Departemen Urusan Ekonomi Internasional Kementerian Luar Negeri China, Wang Xiaolong dalam sebuah konferensi pers pada Jumat (19/6), seperti dilansir Reuters.

Wang mengatakan, dari survei yang dilakukan oleh kementerian, sebanyak sekitar 40 persen proyek BRI telah sedikit terdampak dan 30 hingga 40 persen lainnya agak terpengaruh.


"(Namun) sekitar 20 persen dari proyek terkena dampak serius," ujar Wang tanpa memberikan rincian.

Meski begitu, dari hasil survei yang sama, beberapa proyek memberikan hasil lebih baik yang diharapkan. Beberapa proyek ditunda. Namun belum ada proyek yang dibatalkan.

Wang menjelaskan, pembatasan perjalanan dan terhambatnya arus barang lintas batas serta langkah-langkah yang diambil otoritas setempat untuk memerangi pandemik Covid-19 merupakan alasan utama terdampaknya proyek BRI.

"Ketika situasi membaik, kami memiliki keyakinan bahwa proyek akan kembali dan pelaksanaannya akan dipercepat," katanya.

Proyek BRI sendiri merupakan proyek ambisius dari Presiden Xi Jinping untuk menghubungkan Asia, Eropa, hingga Afrika.

Lebih dari 100 negara telah menandatangani perjanjian dengan China untuk bekerja sama dalam proyek-proyek BRI, meliputi pembangunan rel kereta api, pelabuhan, jalan raya, dan infrastruktur lainnya.

Data dari Refinifiv menunjukkan, China memiliki lebih dari 2.600 proyek dalam BRI dengan nilai sekitar 3,7 triliun dolar AS.

Selain menghambat proyek, pandemik Covid-19 juga telah menciptakan pushback yang dilakukan oleh negara-negara yang tergabung. Misalnya ketika Indonesia, Malaysia, Sri Lanka yang mulai mengkritik proyek-proyek BRI karena mahal dan tidak perlu.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya