Berita

Mantan gerilyawan FARC, Jesus Santrich dan Ivan Marquez/Net

Dunia

AS Siapkan Hadiah 10 Juta Dolar Bagi Yang Mengetahui Keberadaan Dua Mantan Pemberontak Kolombia

JUMAT, 19 JUNI 2020 | 08:07 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Amerika Serikat menawarkan hadiah masing-masing hingga 10 juta dolar AS bagi siapa saja yang bisa memberi informasi terkait dua mantan pemimpin kelompok pemberontak FARC Kolombia.

Seuxis Hernandez-Solarte, yang juga dikenal sebagai Jesus Santrich, dan  Luciano Marin Arango, yang dikenal sebagai Ivan Marquez, pada awalnya mendukung perjanjian damai 2016 antara pemerintah Kolombia dan Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC), sebelum kemudian menyangkalnya.

“Mereka berdua adalah mantan pemimpin FARC yang meninggalkan proses perdamaian dan memiliki sejarah panjang dalam kegiatan perdagangan narkoba, yang mengakibatkan dakwaan kriminal mereka,” kata Sekretaris Negara Mike Pompeo dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Forbes, Kamis (18/6).


Marquez, salah satu negosiator perjanjian damai, menghilang pada tahun 2018 setelah keponakannya ditangkap dan dibawa ke Amerika Serikat untuk bekerja sama dengan investigasi perdagangan narkoba.

“Amerika Serikat menghargai hubungannya dengan Kolombia. Kami akan melanjutkan upaya pertukaran informasi dan pengembangan kapasitas yang kuat dari penegakan hukum Amerika Serikat dan Kolombia, untuk mengganggu dan membongkar organisasi-organisasi kriminal transnasional yang beroperasi di wilayah tersebut. Kami juga berbagi keprihatinan Kolombia bahwa rezim Maduro mendukung kelompok bersenjata ilegal di Kolombia,” tambah Pompeo.

Dia kemudian menekankan bahwa hadiah ini ditawarkan di bawah Program Imbalan Narkotika (NRP) Departemen Luar Negeri.

"Lebih dari 75 persen penyelundup narkotika utama telah diadili di bawah NRP sejak dimulai pada 1986. Departemen telah membayar lebih dari  130 juta dolar AS sebagai imbalan atas informasi yang mengarah pada penangkapan itu,” kenangnya.

"Tindakan-tindakan ini menunjukkan komitmen Departemen (Negara) untuk mendukung upaya penegakan hukum dan pendekatan pemerintah secara keseluruhan untuk memerangi perdagangan narkoba dan kejahatan transnasional terorganisir," ujar Pompeo.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya