Berita

Anggota DPR PDIP Riezky Aprilia saat bersaksi dalam sidang Wahyu Setiawan/RMOL

Hukum

Bertemu Di Hotel Singapura Selama 90 Menit, Riezky Aprilia Ngaku Saeful Bahri Tawarkan Uang Jika Mau Mundur Dari Caleg Terpilih

KAMIS, 18 JUNI 2020 | 13:30 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Pertemuan anggota DPR RI Fraksi PDIP periode 2019-2024 Riezky Aprilia dengan Saeful Bahri di Singapura kembali dipertanyakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di persidangan lanjutan terdakwa Wahyu Setiawan dan Agustiani Tio Fridelina.

Dalam sidang lanjutan ini, Jaksa KPK menghadirkan tiga orang saksi, yakni Riezky Aprilia dan dua staf Wahyu Setiawan saat masih menjadi Komisioner KPU yakni Retno Wahyudiarti dan Rahmat Setiawan Tonidaya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (18/6).

Jaksa Ronald Worotikan terlebih dahulu mempertanyakan beberapa hal terhadap saksi Riezky Aprilia. Awalnya, Jaksa mempertanyakan identitas dan hal lainnya terkait perolehan suara Pileg Dapil Sumsel 1.


Selanjutnya, Jaksa Ronald kembali menyinggung pengajuan Riezky pada sidang sebelumnya yakni saat menjadi saksi terdakwa Saeful Bahri yang menyebut pernah di datangi oleh Saeful saat berada di Singapura.

Pertemuan di Singapura itu terjadi sebelum Riezky dilantik menjadi anggota DPR RI.

Riezky menjelaskan, sekitar bukan September 2019 iya dihubungi oleh Tim Hukum DPP PDIP, Donny Tri Istiqomah menanyakan keberadaan Riezky.

"Nah menanyakan saya dimana? bisa ketemu?, saya bilang saya sedang di Singapur, "bisa ketemu?" (kata Donny). Waktu itu malem, saya bilang "yang benar saja sudah jam berapa ini" saya bilang begitu dan saya sedang di Singapur lagian, nah "nanti saya hubungi lagi" (kata Donny) lah kurang lebih gitu," ucap Riezky Aprilia di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Kamis (18/6).

Kemudian pada keesokan harinya, Riezky mengaku dihubungi oleh Donny bahwa nanti akan dihubungi oleh Saeful Bahri. Selanjutnya, Saeful langsung menghubungi Riezky dan meminta untuk bertemu.

"Jadi Saeful bilang mau ke Singapura, saya bilang apa gak bisa tunggu saya pulang aja. Ssaya ke Singapura ini cuma sebentar saya bilang gitu kan. Apa yang penting sekali sampai harus ketemu sama saya sesegera mungkin? Pokoknya ketemu, nah sudah katanya hari itu sore itu, saya bilang ya sudah kabarin aja," jelas Riezky.

Kemudian, Saeful Bahri meminta untuk bertemu Riezky di Hotel Shangri-La Orchid. Kemudian terjadi pertemuan tersebut. Awalnya bertemu di lobby, namun Saeful mengajak Riezky ke sebuah kamar hotel tersebut. Padahal, Riezky mengira akan berbincang di restauran yang ada di Hotel tersebut.

"Pas naik, dia pake tap ya, waduh saya bilang saya mau dibawa kemana ini ,saya sempat spot jantung juga gitu kan, jadi saya di bawa ke kamar, saya gak tau itu ada siapa tapi yang pasti dia sendirian katanya, jadi saya ngobrol sama dia disitu lah dia menyampaikan," ungkap Riezky.

Pertemuan itu kata Riezky berlangsung sekitar 90 menit lamanya. Saat pertemuan itu, Saeful pada intinya meminta agar Riezky untuk membuat surat pernyataan untuk mengundurkan diri sebagai Caleg terpilih.

Bahkan, Riezky pun mengaku juga ditawarin uang jika ia mau mengundurkan diri dari caleg terpilih dan digantikan oleh caleg lainnya yakni Harun Masiku.

"Intinya mau ditarik dari awal sampai akhir suruh saya mengundurkan diri, maksudnya saya disuruh buat surat mengundurkan diri dari caleg terpilih," katanya.

"Ya itu yang pernah saya sampaikan di persidangan sebelumnya, Saeful pertama berbicara nanti ada ganti rugi, biaya kompensasi suara saya itu dia bilang nanti dikalikan Rp 50 ribu per suara, terus nanti dikasihkan jabatan yang sama dengan sama hormatnya sama DPR," sambung Riezky.

Namun demikian karena terus menerus didesak, Riezky mengaku menolak untuk menuruti Saeful meskipun diiming-imingi apapun.

"Jadi saya bilang waktu itu ini bukan masalah suara di beli atau jabatan, ini tanggung jawab saya sama konstituen kaya apa gitu. Nah dia masih ngotot tuh, saya gak mau masih saja didesak terus, saya gak mau. Saya bilang percuma anda menyampaikan a-z poin yang sama, apapun urusannya saya tidak akan mundur saya bilang gitu, ya sudah saya pamit pulang karena ini sia-sia juga gitu, gitu aja," pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya