Para pembelot mengisi botol plastik dengan beras untuk dikirim ke Korea Utara/Net
Para pembelot dari Korea Utara yang saat ini tinggal di Korea Selatan masih terus melakukan ulah yang membuat hubungan antar-Korea memburuk.
Melansir Reuters, sekelompok pembelot yang menamai diri mereka "Kuensaem" masih menyiapkan ratusan botol plastik yang berisi beras dan masker untuk dikirim ke Korea Utara melalui perairan.
Pemimpin Kuensaem, Park Jung-oh mengatakan, 'paket' tersebut akan dilemparkan ke laut perbatasan pada Minggu (21/6).
"Kami melakukan ini sebagai bantuan kemanusiaan, jadi apa pun yang dikatakan Korea Utara, kami akan terus membantu mereka yang berada dalam situasi sulit," ujar Park.
Menurut Park, Kuensaem biasanya berkumpul di taman kecil di Seoul. Mereka mengisi lusinan botol plastik dengan kapasitas 2 liter, dengan 1,5 kg beras. Totalnya, ada sekitar 700 kg beras yang akan dikirim.
Ia juga menjelaskan, Kuensaem melakukan pengiriman 'paket' tersebut selama dua kali dalam sebulan sejak lima tahun terakhir. Dan pengiriman akhir pekan nanti menjadi yang ke-108 kalinya.
Selain Kuensaem, ada beberapa kelompok pembelot lain yang secara teratur mengirimkan selebaran bersama dengan makanan, uang kertas, radio mini, hingga USB yang berisi drama dan berita dari Korea Selatan. Sebagian besar 'paket' tersebut dikirim menggunakan balon dan botol.
Tindakan para pembelot sendiri telah memantik amarah Korea Utara, khususnya beberapa pekan terakhir. Korea Utara juga bahkan telah memperingatkan Korea Selatan untuk menghentikan aksi para pembelot.
Sementara itu, berdasarkan keterangan Park, pihak berwenang Korea Selatan selama ini mengetahui tindakan para pembelot dan baru memberikan peringatan akhir-akhir ini.
"Saya tidak tahu mengapa Kementerian Unifikasi mengolok-olok kita semua. Pemerintah (Korea Selatan), polisi Gangwha, polisi maritim, dan militer, semua tahu tentang kami," ungkap Park.
Atas kegagalan Korea Selatan untuk menghentikan para pembelot, pada Selasa (16/6), Korea Utara meledakan kantor penghubung antar-Korea di Kaesong.
Dalam seruannya, Korea Utara menyebut para pembelot sebagai "anjing mongrel" dan "manusia sampah", serta mengecam tindakan mereka. Korea Utara menyebut, penyebaran selebaran merupakan aksi bermusuhan yang tidak sesuai dengan Deklarasi Panmunjom 2018.