Berita

Penasehat perdagangan Gedung Putih, Peter Navarro

Dunia

Jubir Gedung Putih Sesali Keputusan FDA, 66 Juta Pil Hydroxychloroquine dan Chloroquine Akhirnya Sia-sia Tidak Terpakai

KAMIS, 18 JUNI 2020 | 07:27 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sebanyak 66 juta pil obat Hydroxychloroquine dan Chloroquine yang berada di Cadangan Federal mubazir tak terpakai, setelah Badan Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS (FDA) mengeluarkan keputusan untuk menarik dua jenis obat itu.

Menurut FDA, obat yang sebenarnya untuk pasien Malaria tersebut sangat beresiko jika diberikan kepada pasien virus corona. Manfaat yang didapat tidak sebanding dengan resikonya. Berdasarkan hal itu, FDA memutuskan mencabut rekomendasi yang dulu mereka berikan dalam situasi darurat.

Penasehat perdagangan Gedung Putih, Peter Navarro, menyesali keputusan FDA.


"Ini sungguh mengejutkan. Menurut saya, itu keputusan yang diambil oleh birokrat yang lebih ingin menyampaikan kebenciannya terhadap administrasi di mana ia bekerja dibandingkan menyelamatkan warga Amerika," ujar Navarro, seperti dikutip dari New York Times, Rabu (17/6).

Dari 66 juta pil yang berada di Cadangan Federal, sebagian besar adalah hasil donasi dari berbagai perusahaan farmasi. Sebanyak 3 juta pil di antaranya berasal dari Pakistan yang oleh FDA belum dinyatakan aman dipakai.

Juru bicara Kementerian Kesehatan dan Layanan Masyarakat Amerika, Carol Danko, menyatakan bahwa per Senin kemarin sudah ada 31 juta pil Hydroxychloroquine yang didistribusikan di Amerika. Mengenai bagaimana 'nasib' 66 juta pil di Cadangan Federal, masih dalam pembahasan.

"Pihak kami tengah berdiskusi dengan perusahaan-perusahaan farmasi untuk menimbang opsi-opsi yang bisa diambil," ujar Danko.

Sebelumnya, penggunaan Hydroxychloroquine dan Chloroquine didukung oleh pernyataan Presiden Amerika, Donald Trump. Trump mengklaim obat tersebut manjur untuk pasien corona dan dirinya sendiri mengkonsumsinya. Pernyataan Trump direspon oleh FDA yang kemudian merekomendasikan Hydroxychloroquine dan Chloroquine untuk pengobatan Corona.

Baru-baru ini, WHO mengeluarkan rekomendasi baru soal obat untuk pasien virus corona yaitu Dexamethasone.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya