Berita

Burung Garuda/Net

Publika

Pancasila Mematahkan Stigma Radikalisme

RABU, 17 JUNI 2020 | 19:51 WIB

DUKUNGAN besar dan meluas dari berbagai ormas Islam termasuk yang sering dituding sebagai paham radikal terhadap penyimpangan yang terselip di berbagai pasal RUU Haluan Ideologi Pancasila membuktikan bahwa umat Islam Indonesia adalah penjaga sejati Dasar Negara NKRI paling terdepan.

Dari cepatnya eskalasi penolakan RUU HIP diberbagai Daerah khususnya oleh lembaga maupun ormas keagamaan Islam sekaligus telah menjadi fakta jawaban atas stigma radikalisme yang coba dibangun terus menerus oleh kelompok narsis “Aku Pancasila” terhadap umat Islam NKRI.

Berbagai tokoh masyarakat pun menyuarakan kegeraman atau keterkejutannya atas adanya upaya penyalipan beraroma ideologi komunis melalui beberapa pasal didalam RUU HIP bahkan ada dasar hukum tata negara yang tidak dimasukan di dalamnya.


Penundaan bahkan penolakan terhadap RUU ini termasuk yang paling keras mendapatkan mimbarnya di kalangan masyarakat luas yang tercermin dari tingginya postingan diberbagai media sosial.

Berbagai komentar sinis, tajam namun berpangkal akal sehat kebangsaan yang terasa sangat tinggi. Fenomena ini sangat membanggakan di tengah keterbatasan suasana pandemik Covid-19 ini.

Bahkan beberapa aktivis Tionghoa seperti Yap Hong Gie, Bambang Soengkono, Martinus serta Indrayadi angkat bicara yang menyampaikan agar jangan sampai terjadi penyusupan ideologi berdarah jenis komunis PKI hadir kembali.

Menurut Bambang, sebagai warganegara yang tidak pernah merasa disusahkan oleh Pancasila bahkan sangat terlindungi kehidupan bersama saudara-saudara lain agama maupun etnis.

"Janin hasil selingkuh yang cacat sebelum lahir" diibaratkan Yap atas RUU HIP ini dengan wajah serius menahan geram.

Memang tidaklah berlebihan bila dikatakan pembelaan umat Islam Indonesia terhadap Ideologi Negara Pancasila yang hampir terjerumus kedalam jiwa nan kelam bila RUU HIP ini berhasil "terselundupkan" oleh pihak-pihak yang menghendaki disintegrasi bangsa ini adalah penyelamat luar biasa bagi keseluruhan bangsa dan negara.

Dan itu sekaligus membuktikan Pancasila adalah cermin kebhinekaan yang  mematahkan stigma radikalisme kepada kelompok manapun yang menjaganya dengan utuh tanpa potongan nilai satu Sila pun.

Adian Radiatus

Pemerhati sosial politik

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya