Berita

Ilustrasi Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in dan Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un/RMOL

Dunia

Korea Utara: Dibanding Mengirim Utusan, Korea Selatan Harus Beri Tindakan Nyata

RABU, 17 JUNI 2020 | 17:37 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Korea Selatan harus memberikan tindakan yang lebih nyata jika ingin memperbaiki hubungan dengan Korea Utara. Alih-alih mengirim utusan dan memberikan proposal yang tidak rasional.

Berdasarkan pernyataan yang dirilis oleh Korea-Asia Pacific Exchange pada Rabu (17/6), selama dua tahun terakhir, Korea Selatan telah menggunakan Amerika Serikat (AS) untuk mengobarkan permainan perang. Misalnya dengan pembelian senjata mutakhir yang merupakan pelanggaran secara terang-terangan terhadap perjanjian Utara-Selatan.

Selain itu, AS juga bahkan menggunakan hubungan antar-Korea untuk prasyarat "kerangka sanksi" dan kerja sama.


Pada saat yang sama, Korea Selatan, dalam pernyataan tersebut, telah mengalihkan tanggung jawab atas buruknya hubungan antar-Korea kepada Korea Utara.

Korea Selatan pun tidak memberikan permintaan maaf karena gagal mencegah penyebaran selebaran propaganda yang dilakukan oleh para pembelot, lanjut mereka.

Tindakan Korea Selatan tersebutlah yang membuat Korea Utara marah hingga akhirnya menghancurkan kantor penghubung yang terletak di Kaesong Industrial Park pada Selasa (16/6).

Menanggapi hal tersebut, pemerintah Korea Selatan menyarankan pengiriman utusan khusus. Namun, Wakil Direktur Departemen Pertama, Kim Yo Jong dengan tegas menolak tersebut.

Kim mengatakan, Korea Selatan harus memberikan kompensasi dengan tindakan yang lebih nyata dibanding membuat proposal yang tidak realistis seperti pengiriman utusan khusus.

Pada saat yang sama, Direktur Deparmen Bersatu dari Komite Sentral Partai Pekerja Korea (WPK) mengatakan bahwa tidak akan ada lagi pertukaran dan kerja sama dengan pihak berwenang Korea Selatan dan mereka tidak akan pernah duduk bersama.

Sesuai dengan pernyataan tersebut, Jurubicara Staf Umum Tentara Rakyat Korea (KNA) mengumumkan, tentara akan memberikan dukungan menyeluruh untuk setiap jenis tindakan internal dan eksternal yang diambil oleh Partai dan pemerintah.

"Posisi kami adalah bahwa krisis saat ini antara utara dan selatan yang disebabkan karena ketidakmampuan dan tidak bertanggung jawab pihak berwenang Korea Selatan yang tidak dapat diselesaikan dengan cara apa pun," tegas pernyataan tersebut.

"Itu dapat berakhir hanya jika dibayar dengan benar untuk apa yang telah dilakukan (Korea Selatan)," tutup pernyataan tersebut.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya