Berita

Papan tanda di perbatasan Cina dan India di Bumla, Arunachal Pradesh/Net

Dunia

Muncul Laporan Baru, Ada 40 Tentara China Yang Jadi Korban Pertempuran Dengan India Di Perbatasan

RABU, 17 JUNI 2020 | 17:18 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Setelah publik dibuat bertanya-tanya mengapa China belum juga mengumumkan jumlah korban dari pihaknya akibat pertempuran yang terjadi pada Senin, sebuah laporan muncul dari kantor berita ANI, bahwa ada 40 tentara China yang menjadi korban. Namun belum dikonfirmasi secara jelas apakah jumlah 40 itu luka-luka atau tewas.

Ini adalah konflik paling serius yang dialami tentara India dan China di perbatasan sepanjang lima dekade terakhir, seperti dikutip dari NDTV.

CNBC melaporkan bahwa ada intelijen AS yang meyakini 35 prajurit China tewas akibat pertempuran di Ladakh, termasuk seorang perwira senior. Kedua negara saling menuding menjadi pihak yang memulai ketegangan di Kashmir, yang juga dikenal sebagai Garis Kontrol Aktual (LAC).

Sumber intelijen AS itu juga sebelumnya mengira bahwa China tidak mengumumkan jumlah korban karena akan menganggap sebagai penghinaan bagi angkatan bersenjatanya yang dianggap kalah. Dikhawatirkan hal ini akan membuat musuh lain tidak memiliki rasa takut kepada China, demikian analisanya, seperti dikutip dari US News.

Kementerian Luar Negeri China menuduh militer New Delhi yang melewati daerah dan menyerang tentara mereka.

Hu Xijin, Pemimpin Redaksi Global Times, harian resmi pemerintah China, mengomentari insiden di Lembah Galwan dengan menyatakan agar India tak macam-macam.

"Saya ingin memberi tahu mereka, janganlah terlalu arogan dan salah menafsirkan keputusan menahan diri kami sebagai kelemahan," ancam Hu. "China tidak ingin memulai sebuah ketegangan dengan India. Tapi, kami sama sekali tidak takut," klaimnya dalam kicauan di Twitter.

China dan India belakangan memang sedang dilanda konflik akibat berebut wilayah perbatasan di Himalaya Barat. Kedua tentara bertempur sengit di Lembah Galwan, Ladakh, daerah yang disengketakan di wilayah Kashmir.

Konfrontasi pada hari Senin lalu itu terjadi setelah ketegangan meletus dalam beberapa bulan terakhir setelah India membangun jalan baru di Ladakh, di sepanjang Garis Kontrol Aktual yang memisahkan kedua pihak.

Hal itu membuat marah China, yang mengerahkan pasukan dan membangun infrastruktur sendiri di wilayah yang disengketakan. Kondisi ini membuat tentara kedua negara semakin berdekatan dan meningkatkan risiko bentrokan.

Kedua negara menganggap wilayah perbatasan itu penting secara strategis, ekonomis dan militer.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya