Berita

Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern/Net

Dunia

Kecolongan Dengan Dua Kasus Covid-19, PM Jacinda Ardern Kerahkan Militer Untuk Awasi Karantina

RABU, 17 JUNI 2020 | 10:31 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Selandia Baru mengerahkan militernya untuk mengawasi fasilitas karantina negara dan memperketat perbatasan. Langkah tersebut diambil setelah pemerintah menemukan dua kasus impor Covid-19.

Berbicara pada konferensi pers di parlemen pada Rabu (17/6), Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan ia telah menunjuk Asisten Kepala Pertahanan, Commodore Digby Webb untuk mengawasi semua fasilitas karantina dan isolasi, termasuk mengelola proses keluar masuk orang di sana.

Ardern menjelaskan, Webb dapat mencari akses ke logistik militer, keahlian operasional, dan, jika perlu, personel, untuk menjalankan fasilitas karantina tersebut.


Ia juga menambahkan, audit akan dilakukan untuk memastikan semua proses yang ada diikuti dan setiap perubahan yang diperlukan dapat dilakukan untuk lebih memperkuat fasilitas perbatasan.

"Saya tidak bisa membiarkan keuntungan yang kita semua buat terbuang sia-sia oleh proses yang tidak diikuti," ucap Ardern seperti dikutip Reuters.

Pada Selasa (16/6), Selandia Baru telah kehilangan statusnya sebagai 'negara bebas Covid-19' karena kecolongan memberi izin masuk pada dua wanita yang melakukan perjalanan dari Inggris.

Dua wanita tersebut diketahui tiba pada 7 Juni. Mereka mendapatkan izin untuk tidak melakukan karantina wajib dan tidak melakukan tes Covid-19 karena harus mengunjungi orangtua yang sekarat.

Namun, beberapa hari setelahnya, salah seorang dari mereka mengalami gejala Covid-19. Hingga akhirnya keduanya dinyatakan positif terinfeksi pada Senin (15/6).

Ardern mengatakan orang yang terinfeksi seharusnya tidak diizinkan pergi.

"Ini merupakan kegagalan sistem yang tidak dapat diterima. Kita membutuhkan bukan hanya satu tapi dua tes yang harus dilakukan di fasilitas tersebut dan tidak ada alasan," tegasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya