Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Pilkada Serentak Digelar 9 Desember, LIPI: Beda Zaman, KPU Sekarang Harus Ikuti Pemerintah Dan DPR

SABTU, 13 JUNI 2020 | 13:28 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Sifat kelembagaan Komisi Pemilihan Umum (KPU) saat ini sedikit banyak mempengaruhi kinerja kepemimpinan KPU periode 2017-2022 di bawah Arief Budiman Cs.

Berbeda dengan sifat kelembagaan KPU selaku penyelenggara Pemilu era 2007-2012 yang tidak mesti selaras dengan keinginan pemerintah dan DPR. Sebab, lembaga KPU bersifat nasional tetap mandiri.

Begitu disampaikan Peneliti LIPI yang juga mantan Komisioner KPU Periode 2007-20212 Sri Nuryanti saat mengisi diskusi daring Smart FM bertajuk "Pilkada Langsung Tetap Berlangsung" pada Sabtu (13/6).


"Jadi ini tidak lepas dari sifat kelembagaannya KPU. KPU itu kan nasional tetap mandiri yang beda dengan KPU zaman saya dulu. Zaman saya dulu itu ketika mengambil kebijakan, KPU bisa memutuskan sendiri tanpa harus meminta persetujuan dari DPR maupun pemerintah, kalau dulu kan begitu," ujar Sri Nuryanti.

"Kalau sekarang setiap kebijakan diambil KPU itu harus sesuai dengan persetujuan DPR dan pemerintah. Jadi ketika DPR dan pemerintah menyetujui ya KPU harus melaksanakan," sambungnya.

Menurut Sri Nuryanti, sifat kelembagaan KPU itulah yang kemudian menjadikan lembaga KPU tidak memiliki kuasa sekalipun mengeluarkan kebijakan yang berbeda dengan pemerintah maupun DPR terkait penyelenggaraan Pemilu.

Karena itu, terkait rencana pelaksanaan Pilkada Serentak 9 Desember 2020 yang digelar pada saat masa pandemik virus corona baru (Covid-19) seperti saat ini, KPU tidak bisa berbeda kebijakan dengan DPR maupun pemerintah.

"Sifat kelembagaan ini yang saya kira mempengaruhi juga kenapa, mau tidak mau istilahnya KPU ya harus melaksanakan itu," tuturnya.

"Terlepas nanti ada pertimbangan-pertimbangan teknik lain yang ada porsinya. Kemendagri misalnya, porsi yang terkait dengan pertanggungjawaban anggaran yang sudah di NPHD-kan sama temen-temen di KPU Provinsi Kabupaten Kota yang menyelenggarakan Pilkada," demikian Sri Nuryanti.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya