Berita

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti/RMOL

Nusantara

Susi Air Nihil Pemasukan Selama Pandemik, Susi Pudjiastuti: Tapi Pajak Tetap Bayar!

JUMAT, 12 JUNI 2020 | 16:59 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Larangan penerbangan selama pandemik virus corona baru atau Covid-19 memberikan dampak yang cukup signifikan kepada sejumlah maskapai penerbangan, salah satunya Susi Air.

Maskapai milik mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti ini mengalami kesulitan untuk menjalankan usahanya.

"Susi Air dua bulan itu nol penerbangannya. Tidak ada pemasukan sama sekali. Kita ada penerbangan ke Jakarta cuma untuk urusan logistik saja," ujar Susi Pudhiastuti dalam jumpa pers virtual bersama Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19, Jumat (12/6).

Karena kebijakan pemerintah yang dikeluarkan selama masa pandemik corona, yakni larangan penerbangan selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Susi Pudjiastuti mengaku baru merasakan situasi yang sangat sulit dalam berusaha.

"Ya saya pikir tersulit dalam hidup usaha saya. Dalam hidup saya bekerja, berusaha, ya kali ini (tersulit). Itu stop, bukan sulit lagi, nihil," ungkapnya.

Sebabnya bukan hanya karena Susi Air tidak beroperasi. Akan tetapi Susi menyebutkan bahwa pemerintah masih mewajibkan perusahaan-perusahaan penerbangan untuk membayar Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

"Misalnya kayak pesawat itu kan ada BPKB yang harus diperpanjang tiap tahun, STNK, surat-surat pilot juga harus tetap kita urus. Seperti hari ini ada security clearer untuk 24 orang musti dibayar 8 juta contohnya. Itu tiap tiga bulan," sebut Susi Pudjiastuti.

"Itu semua beban terus jalan. Tapi penerbangan tidak ada sama sekali," tambahnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya