Berita

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi/Ist

Dunia

Menlu Retno Kepada OKI: Aneksasi Tepi Barat Tak Bisa Ditoleransi, Kita Harus Mobilisasi Dukungan Untuk Palestina

KAMIS, 11 JUNI 2020 | 07:47 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pemerintah Indonesia, melalui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mendesak negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk bersatu menolak rencana aneksasi Tepi Barat oleh Israel dan menggalang dukungan untuk Palestina.

Desakan tersebut ia sampaikan dalam pernyataannya saat menghadiri Konferensi Tingkat Menteri Luar Biasa (KTM-LB) OKI secara virtual pada Rabu malam (10/6).

"Aneksasi wilayah Palestina oleh Israel, baik secara de facto maupun formal merupakan hal yang tidak dapat diterima," tegas Retno.


Ia menekankan, rencana aneksasi Tepi Barat di tengah pandemik Covid-19 tellah melipatgandakan tekanan terhadap Palestina dan bisa menghancurkan prospek perdamaian serta mengancam stabilitas kawasan.

Untuk itu, Retno kemudian mengajak negara-negara anggota OKI untuk bersatu dan memobilisasi kekuatan untuk menolak rencana Israel tersebut.

Beberapa saran yang diajukan Retno terkait mobilisasi dukungan tersebut di antaranya, apabila Israel melanjutkan aneksasi, maka negara anggota OKI yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel diminta melakukan langkah diplomatik sesuai dengan berbagai Resolusi OKI.

Selanjutnya, negara-negara anggota OKI secara kolektif terus menggalang dukungan internasional untuk menolak aneksasi Israel di berbagai forum internasional. Termasuk di Majelis Umum PBB, Dewan Keamanan PBB, dan Dewan HAM.

Kemudian, Retno mendorong dilanjutkannya negosiasi yang kredibel dan sesuai parameter yang disepakati secara internasional untuk mencapai solusi dua negara (two-state solution), dimana Israel dan Palestina hidup berdampingan secara damai.

"Aneksasi Tepi Barat tidak bisa ditoleransi. Ayo kita bekerja bersama memobilisasi dukungan untuk Palestina," tekannya lagi di akhir pernyataan.

KTT-LB OKI sendiri kali ini dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud, sebagai Ketua Komite Eksekutif OKI. Sebelum pelaksanaan KTM-LB OKI, Indonesia juga telah menggalang dukungan internasional untuk Palestina, salah satunya dengan mengirim surat kepada lebih dari 30 negara terkait isu tersebut.

Untuk diketahui, setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu membentuk pemerintahan persatuan dengan Benny Gantz, ia mengumumkan akan melakukan aneksasi sebagian wilayah Palestina di Tepi Barat. Rencana tersebut secara gamblang akan dilaksanakan mulai 1 Juli 2020.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya