Berita

Ilustrasi Jet Tempur KF-X/IF-X/Net

Dunia

Jet Tempur Proyek Patungan Korsel-Indonesia Berjalan Mulus Di Tengah Krisis Pandemik

SELASA, 09 JUNI 2020 | 16:47 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kerja sama Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) semakin erat seiring dengan berjalannya proyek jet tempur secara patungan oleh kedua negara. Pesawat jet tempur masa depan yang menjadi patungan Korsel dan Indonesia itu adalah KF-X/IF-X.

Proyek ini terlihat semakin mengalami kemajuan setelah mendapatkan pasokan mesin pertama dari GE Aviation yang berbasis di Amerika Serikat (AS).

“GE sangat senang mencapai tonggak penting ini dalam program KF-X,” kata manajer umum departemen Medium Combat and Trainer Engines GE, Al DiLibero, seperti dikutip dari Defense News, Selasa (9/6).


Pasokan mesin dari GE Aviation ini membuat proyek KF-X/IF-X berjalan mulus meskipun pihak Indonesia masih mengalami keterlambatan pembayaran untuk pembiayaan proyek.

Sebanyak 15 mesin dan enam prototipe diharapkan diproduksi ada tahun 2021. Mesin itu diharapkan sudah bisa menerbangkan KF-X pada 2022. Pengembangan seluruhnya selesai pada 2026.

Mesin F414 saat ini juga menjadi dapur pacu Bo Horn F / A-18E / F Super Horn, Saab JAS 39E / F Gripen dan pesawat tempur HAL Tejas Mark 2 India.

Korea Selatan berencana untuk terutama melengkapi KF-X dengan avionik asli. Ini sebagian besar akan datang dari LIG Nex1 dan Hanwha, meskipun Sistem Elbit Israel akan memasok sistem mengikuti / menghindari medan untuk radar array yang dipindai secara elektronik aktif yang sedang dikembangkan oleh Hanwha. Perusahaan Israel mengumumkan kontrak  43 juta dolar AS pada awal Februari.

KF-X juga kompatibel dengan rudal udara-ke-udara Eropa. Korea Selatan menandatangani kontrak dengan pembuat rudal Eropa MBDA pada November 2019 untuk mengintegrasikan Meteor, sementara Diehl-BGT juga dilaporkan akan menandatangani kontrak serupa untuk IRIS-T-nya.

Indonesia mendatangani kerja sama program pesawat tempur itu pada 2010 dengan menyetujui menanggung 20 persen biaya pengembangan dengan imbalan satu pesawat prototipe, partisipasi desain, data teknis dan pembagian produksi.

Krisis anggaran di tengah pandemik membuat Indonesia harus melewati tenggat waktu pembayaran. The Korea Herald melaporkan, Indonesia berhutang 415 juta dolar AS dalam bentuk pembayaran yang terlambat karena program tersebut.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya