Berita

Jaya Suprana/Ist

Jaya Suprana

Menertawakan Diri Sendiri

SENIN, 08 JUNI 2020 | 19:32 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

GEGARA pageblug Corona, saya memperoleh cukup banyak kesempatan mengenang masa lalu. Antara lain pada masa  studi di Jerman, sebagai pengagum kaum Jesuit  nan tersohor cendekia itu kebetulan saya beruntung  kos di asrama mahasiswa  kaum Jesuit.

Dari  perbicangan dengan kaum Jesuit, saya  mulai terinspirasi untuk mempelajari  apa yang disebut sebagai humor  sehingga kemudian mendirikan Perhimpunan Pencinta Humor.  Dari kaum Jesuit, saya  juga memperoleh kesadaran humorologis bahwa hakikat humor adiluhur bukan menertawakan orang lain namun diri sendiri.  

Humor menertawakan diri sendiri hadir pada kisah Sri Paus Fransiskus yang kebetulan juga seorang Jesuit ditangkap polisi ketika mengemudi limo dengan kecepatan tinggi, sebagai berikut:

Sri Paus

Setelah memasukkan seluruh koper Sri Paus Fransiskus ke dalam bagasi limo, dinas kepausan di parkiran VVIP bandara Leonardo da Vinci, pengemudi limo melihat Sri Paus masih belum kunjung mau masuk limo.

“Maaf, Yang Mulia” kata sang sopir “Mohon masuk ke dalam mobil agar kita bisa segera berangkat“.

Sri Paus menjawab “Sebenarnya saya ingin menyupir sebab di Vatikan saya tidak boleh menyupir sendiri! “

Aduuh, jangan ! Saya akan dipecat ! Dan apa yang terjadi apabila terjadi kecelakaan!" ratap  sang supir.

“Saya akan memberkati kamu ekstra apabila kamu membiarkan saya menyupir mobil ini!" Sri Paus memaksa.

Terpaksa sang sopir menyerah lalu duduk di kursi belakang sementara Sri Paus segera tancap gas limo langsung ke kecepatan 150 km per jam.

“Jangan cepat-cepat, Yang Mulia! “ teriak sang sopir yang tidak dipedulikan oleh Sri Paus yang malah makin tancap gas sampai kecepatan 200 km per jam sampai mendadak terdengar suara sirene meraung-raung dan seorang polisi menghentikan limo yang dikemudi Sri Paus.

“ Aduuuh, saya akan kehilangan SIM saya!“ keluh sang supir.

Sri Paus menghentikan limo dan dengan tenang membuka jendela limo sehingga sang polisi bisa melihat siapa yang sedang mengemudi limo Vatikan. Langsung sang polisi bicara lewat radio dengan Kepala Polisi, melapor bahwa barusan menyetop sebuah limo melaju dengan kecepatan 200 km per jam.

“Tangkap dia !“ teriak sang kepala polisi .

Polisi menyarankan“Sebaiknya jangan, pak, sebab tampaknya sang pemilik limo adalah VVIP!." Sang kepala polisi makin marah “Justru tangkap VVIP tidak tahu diri itu."

Sang polisi “Jangan pak, sebab dia benar-benar luar biasa VVIP“ Siapa dia ?Walikota ?”  “Lebih tinggi, pak!” “Gubernur? “, “ Lebih tinggi!”, “ Presiden ?” . “ Lebih Tinggi!”, Haah, Tuhan?”, “Benar, pak!”, “ Kok, bisa-bisanya kamu bilang dia Tuhan ? “, “ Sebab sopirnya saja Sri Paus,  Pak! “

Tabrakan

Masih humor mobil : seorang romo Jesuit mengemudi mobil tabrakan dengan mobil lain. Ternyata pengemudi mobil lain itu seorang romo Fransiskan. Sebagai sama-sama abdi Tuhan nan saleh, kedua belah pihak sama-sama mengaku bersalah dan siap bertanggung-jawab atas kecelakaan tersebut.

Terutama Romo Jesuit sangat mengkhawatirkan kondisi romo Fransiskan lalu menawarkan sebuah termos berisi minuman keras untuk diminum romo Fransiskan . Setelah romo Fransiskan minum beberapa teguk, romo Jesuit menawarkan untuk minum lebih banyak lagi.

Romo Fransiskan berterima kasih “Anda baik sekali, tetapi kenapa anda sendiri tidak minum?" Romo Jesuit tenang menjawab “Oh, saya baru akan minum setelah polisi datang dan selesai memproses kecelakaan ini! “

Tuhan

Untuk dapat menangkap inti makna kisah terakhir ini perlu diketahui bahwa para Romo Jesuit menyandang gelar S.J. sebagai akronim dari Society of Jesus: Seorang Fransiskan dan Domikan berdebat mengenai ordo siapa yang terbaik.

Mereka berdebat tanpa akhir sampai sepakat nanti akan tanya langsung ke Tuhan di surga. Setelah sama-sama meninggal dunia, di surga mereka berdua bertanya ke Tuhan mengenai ordo siapa yang terbaik.

Tuhan bingung tidak bisa langsung menjawab maka minta waktu untuk berpikir dan  berjanji akan mengirimkan jawaban secara tertulis.

Beberapa hari berselang, sang Fransiskan dan Dominikan masing-masing menerima sepucuk surat dari Tuhan berisi pesan: Anak-anak-Ku yang Kukasihi, Lebih baik kalian jangan berdebat mengenai ordo siapa yang terbaik.  Bagi Aku semua ordo sama baiknya. Salam dalam Kasih dari: TUHAN S.J.

Penulis adalah pendiri Perhimpunan Pencinta Humor 

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya