Berita

Bar di Swedia tetap penuh pengunjung di tengah pandemik Covid-19/Net

Bisnis

Tak Berlakukan Lockdown, Ekonomi Swedia Tetap Jungkir Balik

MINGGU, 07 JUNI 2020 | 11:29 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Swedia adalah satu dari sedikit negara yang tidak memberlakukan lockdown selama pandemik Covid-19. Sebagian bisnis di sana tetap beroperasi. Meski begitu, data menunjukkan, ekonomi Swedia kenyataannya terpukul, sama seperti negara lain yang memberlakukan lockdown.

Pendekatan Swedia dalam menangani pandemik Covid-19 memang cukup kontroversial. Di mana kafe, bar, restoran, hingga sekolah tetap dibuka. Warga hanya didesak untuk mengikuti aturan jarak sosial dan kebersihan.

Langkah-langkah tersebut pada awalnya dianggap akan membawa ekonomi Swedia tetap melesat ketika negara lain mandet di tengah jalan.


Namun, Ekonom SEB Bank, Olle Holmgren, mengungkapkan, sama seperti sebagian besar negara di dunia, ada penurunan ekonomi yang signifikan yang terjadi di Swedia.

"Seperti di sebagian besar dunia, akan ada penurunan rekor untuk ekonomi Swedia di Q2 (kuartal ke-2)," ujar Holmgren seperti dikutip CNA.

"Rebound kemungkinan terjadi di bagian akhir tahun ini, tetapi kami memperkirakan akan butuh waktu lama sebelum situasi normal," tambahnya.

Menteri Keuangan Swedia, Magdalena Andersson, mengungkapkan, pihaknya selalu memprioritaskan kesehatan masyarakat daripada ekonomi ketika membahas langkah-langkah penanggulangan Covid-19.

"Ketika kami telah memutuskan tindakan apa yang harus diambil untuk menghentikan penyebaran virus, kami belum memiliki pertimbangan ekonomi. Kami telah mengikuti saran dari para ahli (kesehatan masyarakat) kami tentang masalah ini," ujar Andersson  pada akhir Mei .

Namun, pihak berwenang mengakui bahwa menjaga bisnis tetap beroperasi juga merupakan bagian dari pertimbangan kesehatan masyarakat yang lebih luas, karena pengangguran yang tinggi dan ekonomi yang lemah biasanya mengarah pada kesehatan masyarakat yang lebih buruk.

Sebagai negara dengan 10,3 juta penduduk yang sudah melaporkan lebih dari 4.600 kematian Covid-19, Swedia sudah mengaku gagal menangani virus.

Dengan angka tersebut, Swedia bahkan menjadi salah satu negara dengan tingkat kematian virus corona baru tertinggi di dunia, yaitu 459,3 kematian per juta penduduk. Itu empat kali lebih tinggi dari Denmark, dan 10 kali lebih besar dari Norwegia, di mana keduanya memberlakukan aturan lockdown yang ketat.

Pada awalnya, ekspor ekonomi Swedia tampak dalam kondisi yang baik dengan PDB sebenarnya tumbuh sebesar 0,1 persen pada kuartal pertama.

Namun pada April, pemerintah memperkirakan PDB akan mengalami kontraksi sebesar empat persen pada tahun 2020, dibandingkan dengan perkiraan Januari pertumbuhan 1,1 persen. Sementara Komisi Eropa memperkirakan kontraksi Swedia sebesar 6,1 persen.

Sekarang, pemerintah memperkirakan tingkat pengangguran sembilan persen untuk tahun 2020 dan 2021, dibandingkan dengan 6,8 persen pada tahun 2019.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya