Berita

Petugas pemakaman di Rio de Janeiro, Brazil/Net

Dunia

Hakim Brasil Ingatkan Polisi Agar Tidak Lakukan Penggrebekan Selama Pandemik Dan Hindari Kekerasan Aparat

SABTU, 06 JUNI 2020 | 16:23 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Aksi protes atas kekerasan aparat membuat negara-negara lebih berhati-hati dalam mengambil sikap termasuk ketika harus menertibkan kawasan kumuh. Mahkamah Agung (MA) Brasil melarang polisi melakukan penggerebekan di daerah kumuh Rio de Janeiro selama pandemik Corona.

Keputusan yang keluar berbarengan dengan meningkatnya kritik terhadap kasus kekerasan polisi baru-baru ini dinilai perlu mendapat perhatian.

Hakim Edson Fachin memutuskan penggerebekan polisi terhadap kawasan 'favelas' yang miskin di kota itu hanya dapat dilakukan dalam situasi lain dan mendesak.  Penggerebekan juga harus mendapatkan izin dari kantor kejaksaan negara.

Ia mengingat soal insiden yang baru-baru terjadi di wilayah itu soal kekerasan terhadap bocah 14 tahun.

"Protokol penggunaan kekuatan oleh polisi sudah genting. Pandemik, yang telah menyebabkan orang menghabiskan sebagian besar waktu mereka di rumah, telah membuat kegunaan protokol-protokol itu dipertanyakan dan risikonya semakin besar," lanjut Fachin, seperti dikutip dari AP, Sabtu (6/6).

Sebelumnya, bocah laki-laki berusia 14 tahun, Joao Pedro Mattos Pinto, ditembak mati di rumahnya saat penggerebekan terjadi di kompleks favela Salgueiro pada 18 Mei lalu. Petugas memasuki rumah dengan menembak dan melempar granat, padahal tahu hanya ada anak-anak di dalam rumah itu.

"Tidak ada yang bisa membenarkan seorang anak berusia 14 tahun yang ditembak lebih dari 70 kali," kata Fachin bersedih.

Selama ini polisi Rio sering dihadapkan pada tuduhan menggunakan kekuatan berlebihan dalam melakukan penangkapan. Aksi penangkapan maupun penertiban yang dilakukan aparat kerap menimbulkan korban. Mereka menewaskan lebih dari 1.800 orang di seluruh negara bagian tahun lalu, naik 18 persen dari 2018.

Presiden Brasil Jair Bolsonaro, yang basis politiknya di Rio, adalah seorang pendukung gigih taktik polisi yang agresif dan sengit untuk hak-hak akan senjata.

Kematian Pinto dan insiden kekerasan polisi baru-baru ini telah memicu aksi protes di daerah kumuh Rio. Para pendemo juga menentang kebrutalan polisi dalam kasus George Floyd di Amerika Serikat (AS).

Populer

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

KPK Juga Usut Dugaan Korupsi di Telkom Terkait Pengadaan Perangkat Keras Samsung Galaxy

Rabu, 15 Mei 2024 | 13:09

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Serbu Kuliner Minang

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:59

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Obor Api Abadi Mrapen untuk Rakernas IV PDIP Tiba di Batang

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:28

Mubadala Energy Kembali Temukan Sumur Gas Baru di Laut Andaman

Minggu, 19 Mei 2024 | 02:59

Rocky Gerung Dicap Perusak Bangsa oleh Anak Buah Hercules

Minggu, 19 Mei 2024 | 02:41

Deal dengan Kanada

Minggu, 19 Mei 2024 | 02:24

Kemenag: Kuota Haji 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah

Minggu, 19 Mei 2024 | 02:04

Zulhas Dorong Penguatan Sistem Perdagangan Multilateral di Forum APEC

Minggu, 19 Mei 2024 | 01:40

DPR: Kalau Saya Jadi Nadiem, Saya Sudah Mengundurkan Diri

Minggu, 19 Mei 2024 | 01:20

2 Kapal dan 3 Helikopter Polairud Siap Amankan KTT WWF

Minggu, 19 Mei 2024 | 00:59

Selengkapnya