Berita

Ilustrasi rapid test Covid-19/Net

Nusantara

Lacak Sebaran Covid-19, 11 Ribu Warga Kota Bandung Sudah Jalani Rapid Test

KAMIS, 04 JUNI 2020 | 03:21 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat tidak hanya meningkatkan pengawasan saat relaksasi penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Proporsional. Akan tetapi, Pemkot juga terus berupaya melakukan pelacakan dan pemetaan melalui rapid test secara masif.

Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna mengungkapkan, hingga hari ini Pemkot Bandung sudah menggelar rapid test bagi 11.000 warga Kota Bandung.

“Sekarang rapid test bertambah terus kita di angka 11.000an. Kita punya target di angka 25.000-30.000 atau sekitar 0,6 persen (dari jumlah penduduk Kota Bandung). Kalau berbicara populasi administrasi di angka 24.000-25.000 tapi untuk seluruh warga yang tinggal di bandung sepertinya di angka 30.000,” ucap Ema di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Rabu (3/6) seperti dikutip dari Kantor Berita RMOLJabar.

Ema menuturkan, upaya pelacakan kini semakin spesifik dijangkau hingga ke level kewilayahan yang dilakukan oleh Puskesmas. Dengan demikian upaya penanganan yang dilakukan bisa tepat sasaran.

“Kalau rapid test itu semua yang melakukan puskesmas. Mereka yang punya peta mereka sekarang mengejar orang-orang yang ODP atau siapa yang harus sekarang dilakukan rapid,” tegasnya.

Lebih lanjut, Ema memaparkan, perihal penugasan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diterjunkan untuk mengawasi pelaksanaan PSBB Proporsional.

Menurutnya, ASN sudah mulai dimaksimalkan mengawal beberapa sektor yang diberi kelonggaran.

Meski dioptimalkan dengan mencabut kebijakan work from home (WFH), namun Ema memastikan, ASN yang ditugaskan ke lapangan juga tetap memerhatikan standarisasi kesehatan dan keamanan.

“Yang jelas orang sakit tidak mungkin. Pokoknya yang masih sehat dan bugar, kemudian yang memang secara fisik masih layak dan tidak rentan,” demikian Ema.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya