Berita

Seorang petugas kesehatan menyemprotkan disinfektan pada rekannya setelah ekerja di Pusat Perawatan Ebola, di Beni, bagian timur Kongo, belum lama ini. Dalam sepekan terakhir, wabah Ebola telah menewaskan 24 warga Kongo tahun 2018/Net

Kesehatan

Kongo Laporkan Munculnya Wabah Ebola Baru Di Tengah Pandemik Covid-19

SELASA, 02 JUNI 2020 | 09:40 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Persoalan yang dihadapi Kongo dalam penanganan medis saat ini bukan hanya pandemik Covid-19. Dalam waktu yang berbarengan Kongo harus menghadapi kasus kematian akibat Ebola, sementara wabah campak  belum juga berakhir.

Enam kasus ebola ditemukan di Watanga, Mbandaka. Empat orang telah meninggal dunia dan dua orang masih dalam perawatan, menurut keterangan situs WHO. Kemungkinan jumlah kasus meningkat setelah identifikasi dan pengawasan ditingkatkan.

"Lembaga Penelitian Biomedis Nasional (INRB) telah mengkonfirmasi kepada saya bahwa sampel dari Mbandaka terbukti positif untuk Ebola," ujar Menteri Kesehatan Eteni Longondo pada konferensi pers Senin (1/6), mengutip AFP.


"Kami akan mengirimkan mereka vaksin dan obat-obatan dengan sangat cepat," katanya. Ia berencana mengunjungi lokasi wabah pada akhir minggu.

Ibukota provinsi Equateur, Mbandaka adalah pusat transportasi di Sungai Kongo dengan populasi lebih dari satu juta.

Provinsi Equateur sebelumnya dilanda wabah ebola antara Mei dan Juli 2018, di mana 33 orang meninggal dan 21 pulih dari penyakit tersebut.

"Ini adalah provinsi yang sudah mengalami penyakit. Jadi mereka tahu bagaimana merespons. Mereka memulai respon di tingkat lokal kemarin (Minggu)," kata Longondo.

Wabah ebola di Republik Demokratik Kongo, di provinsi Kivu Utara, Kivu Selatan, dan Ituri, sedang dalam tahap akhir sebenarnya ketika emat orang dinyatakan meninggal. Pada 14 Mei 2020, Departemen Kesehatan memulai penghitungan 42 hari untuk deklarasi akhir wabah itu.

Per Minggu, Kongo juga mencatat 3.195 kasus positif virus corona dengan 72 kematian. Sejak 2019, negara Afrika ini juga memiliki 369 520 kasus campak dengan 6779 kematian telah dilaporkan.

"Ini adalah pengingat bahwa Covid-19 bukan satu-satunya ancaman kesehatan yang dihadapi," ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Meskipun banyak perhatian saat ini tertuju pada pandemi corona, ia menegaskan, WHO terus memantau dan merespons banyak keadaan darurat kesehatan lainnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya