Berita

Jurubicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto/RMOL

Kesehatan

Gugus Tugas Akan Aktif Beri Masukan Ke Daerah Dalam Penerapan New Normal

SENIN, 01 JUNI 2020 | 18:33 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Setiap daerah yang bisa menerapkan cara hidup baru atau New Normal akan diberi masukan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan virus corona baru atau Covid-19.

"Melalui Gugus Tugas akan memberikan masukan kepada pemerintah daerah, setelah kita melakukan kajian tentang aspek epidemiologi penyakit ini (Covid-19) di wilayah itu," ujar Jurubicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto di Gedung Graha BNPB, Jakarta Timur, Senin (1/6).

Nantinya Gugus Tugas akan menyampaikan data-data tentang sistem kesehatan yang ada di daerah itu, termasuk sistem surveilans kesehatan.

"Atas dasar inilah maka kita akan bisa melihat bahwa memang ada beberapa kabupaten kota di Tanah Air kita yang tidak terdampak Covid-19. Dearah-daerah inilah yang semestinya sudah bisa melaksanakan tata kehidupan yang baru," ungkapnya.

Namun demikian, nantinya masukan yang disampaikan Gugus Tugas akan tetap menjadi keputusan pemerintah daerah. Setelah memberikan masukan, tahapan selanjutnya adalah menciptakan kondisi yang aman dari Covid-19.

"Harus ada upaya prakondisi yang diberikan, yang kami sampaikan kepada masyarakat agar memahami betul apa yang harus dilakukan. Bahkan bukan hanya sosialisasi, tetapi juga edukasi pada semua aspek kehidupan," ungkapnya.

Barulah setelah itu, pemerintah daerah bisa melakukan simulasi di berbagai tempat dan fasilitas umum untuk menerapakan tatanan hidup yang baru, baik itu di pasar maupun di sekolah.

"Di sekolah pun ada stratanya, bagaimana di perguruan tinggi? Bagaimana di SMA? Bagaimana di SMP? Bagaimana di SD? Ini harus betul-betul dipahami oleh masyarakat agar mereka meyakini bahwa mereka mampu melaksanakan dengan baik," terang Achmad Yurianto.

Oleh karena itu, ia berharap masyarakat memahami betul protokol kesehatan untuk bisa diterapkan di fase New Normal. Sebab, kedisplinan masyarakat adalah kunci utama keluar dari wabah Covid-19.

"Inilah yang kita harapkan bahwa tatanan yang baru dalam kehidupan kita bisa menjadi cara untuk menjaga aman dari Covid-19," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya