Berita

Ketua Center For Dialogue and Cooperation Among Civilizations (CDCC), Din Syamsuddin/RMOL

Politik

Mahasiswa UGM Diteror, Din Syamsuddin: Pemberangusan Mimbar Akademik Tidak Mencerdaskan Kehidupan Bangsa!

SENIN, 01 JUNI 2020 | 14:07 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Upaya pembungkaman kebebasan berpendapat merupakan pelanggaran terhadap konstitusi UUD 1945.

Oleh karena itu, ancaman atau teror yang dialami oleh mahasiswa hingga narasumber dalam sebuah rencana diskusi bertajuk "Meluruskan Persoalan Pemberhentian Presiden Ditinjau dari Sistem Ketatanegaraan" yang digelar oleh mahasiswa Fakultas Hukum UGM, merupakan bentuk pembungkaman kebebasan di ruang akademik.

Begitu kata Ketua Center For Dialogue and Cooperation Among Civilizations (CDCC), Din Syamsuddin saat mengisi diskusi daring bertajuk "Menyinggung Kebebasan Berpendapat dan Konstitusionalitas Pemakzulan Presiden di Era Pandemik Covid-19" yang digelar oleh MAHUTAMA dan Kolegium Jurist Institute, Senin (1/6).

Din Syamsuddin menilai praktik represifitas semacam itu sangat menciderai salah satu esensi cita-cita negara dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945.

"Kalau ada pembungkaman kampus, pembungkaman kegiatan kegiatan akademik, pemberangusan mimbar akademik, itu sebenarnya bertentangan secara esensial dengan mencerdaskan kehidupan bangsa," tegas Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini.

Menurut Din Syamsuddin, teror terhadap warga negara yang melakukan diskusi akademik dalam sebuah perguruan tinggi merupakan praktik pembungkaman kebebasan.

Selain bertentangan dengan Pasal 28 UUD 1945 tentang hak asasi manusia, pembungkaman nalar kritis terhadap rakyat adalah bentuk pembodohan pada kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Karena praktik-praktiknya adalah pembodohan kehidupan bangsa. Oleh karena itulah saya berpendapat ini (teror diskusi di UGM) sangat esensial," pungkas mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

UPDATE

Cuma Rebut 1 Gelar dari 4 Turnamen, Ini Catatan PBSI

Rabu, 05 Februari 2025 | 13:37

Anggaran Dipangkas Belasan Triliun, Menag: Jangan Takut!

Rabu, 05 Februari 2025 | 13:31

Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,03 Persen Sepanjang 2024

Rabu, 05 Februari 2025 | 13:23

Aset Raib ID Food Ancam Asta Cita Prabowo

Rabu, 05 Februari 2025 | 13:13

Persoalkan Penetapan Tersangka, Tim Hukum Hasto Ungkap Sprindik Bocor

Rabu, 05 Februari 2025 | 13:10

Setelah Identifikasi, Jasa Raharja Pastikan Salurkan Santunan Kecelakaan GTO Ciawi

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:59

Truk Pengangkut Galon Kecelakaan, Saham Induk Aqua Anjlok Merosot 1,65 Persen

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:57

Komisi V DPR Minta Polisi Investigasi Perusahaan Aqua

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:51

Partai Buruh Geruduk Kantor Bahlil Protes LPG 3 Kg Langka

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:41

DPR Siap Bikin Panja Imbas Laka Maut Truk Galon Aqua

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:30

Selengkapnya