Berita

Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany, memuji kegigihan Lurahnya (bertopi) untuk sembuh dari Covid-19/RMOLBanten

Nusantara

Sembuh Dari Corona, Lurah Di Tangsel Dapat Bonus Libur Seminggu Dari Airin

SENIN, 01 JUNI 2020 | 09:41 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Perjuangan para Lurah dalam membantu pemerintah menangani pandemik Covid-19 sangat berisiko tinggi. Tak sedikit dari mereka yang akhirnya ikut terinfeksi virus yang berawal dari Kota Wuhan, China, tersebut.

Nah, dari 13 pasien yang dinyatakan negatif dan sembuh dari Covid-19 serta diperbolehkan pulang di Rumah Lawan Covid-19, salah satunya merupakan pria yang menjabat sebagai Lurah di wilayah Serpong Utara, Tangerang Selatan.

Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany yang menyaksikan langsung kepulangan 13 pasien tersebut, Minggu (31/5), menyempatkan diri berbincang-berbincang dan sekaligus mengapresiasi kegigihan Lurah tersebut sehingga bisa sembuh dari Covid-19.


"Saya paham banget, Pak Lurah ini rajin banget turun ke lapangan bantu masyarakat. Istirahat dulu yah Lak Lurah, seminggu," kata Airin, dikutip Kantor Berita RMOLBanten.

Airin juga berterima kasih kepada pasukan pemerintahan yang tanpa kenal lelah mengingatkan warganya agar patuh dalam berdisiplin menjaga protokol kesehatan Covid-19.

"Terima kasih tentunya terhadap petugas medis yang di depan, di hilir, bagaimana untuk membuat orang sakit jadi sembuh. Tapi jangan lupa banyak juga pasukan kami di pemerintah atau jajaran, lurah, camat, Satpol PP, Dishub, dan lainnya, untuk antisipasi warga dan bagaimana untuk membantu pengawasan terhadap pembagian jaring pengaman sosial dan itu merupakan tugas pekerjaan kita," bebernya.

Airin juga menyebutkan, Lurah yang sudah dinyatakan negatif Covid-19, merupakan pahlawan untuk bisa memutus mara rantai Covid-19.

"Pada kesempatan ini saya menyampaikan, semua adalah pahlawan untuk bisa bagaimana memutus mata rantai. Jadi bukan hanya tenaga medis saja yang di hilir, tapi juga di hulu banyak orang yang sudah berbuat banyak untuk bagaimana memutus mata rantai penyebaran Covid," ujar Airin.

Masih di lokasi yang sama, Lurah yang dinyatakan sembuh dari Covid-19, menceritakan dirinya berinisiatif untuk melakukan pengecekan Covid-19 dikarenakan tugasnya yang begitu berat.

"Pertama kali jatahnya pimpinan dan lurah itu kan tes pertama di Puskesmas dinyatakan negatif. Terus berjalan satu bulan ada lagi tes dari Provinsi, secara pribadi saya tidak yakin bahwa yang dinyatakan negatif itu selalu negatif, masih bisa (positif) karena kami yang turun langsung ke lapangan, bersentuhan langsung dengan masyarakat dan hasilnya reaktif," terangnya.

Setelah mendapat hasil reaktif, ia beserta keluarganya langsung memeriksakan kembali melalui tes swab di Puskesmas setempat.

"Terus langsung saya berangkat sama keluarga, rapid dan swab. Saya swab, istri dan anak rapid. Dan ternyata hasil dari puskesmas, hasil swab saya positif, istri saya positif, dan kedua anak saya berdua negatif," ujarnya.

Akhirnya, ia dan istri menjalani karantina di Rumah Lawan Covid-19. Namun, sang istri belum bisa diperbolehkan pulang karena masih menunggu hasil tes.

Sebagai pimpinan perangkat daerah di wilayahnya dengan musibah ini, ia ingin terus mengedukasi kepada warganya untuk melawan penyebaran Covid-19 dengan mematuhi protokol kesehatan.

"Secara pribadi saya tidak tahu, saya ketemu dengan siapa, bersalaman dengan siapa. Karena tidak ada yang pernah kita duga. Maka itu, selalu saya edukasi memberikan arahan kepada masyarakat seperti itu. Di antara kita tidak ada yang tahu siapa yang sakit siapa yang tidak, siapa yang menularkan, siapa yang ditularkan, karena saya pribadi OTG," tandasnya.

Ia juga menuturkan kepada masyarakat Tangsel agar tidak takut jika dikarantina di Rumah Lawan Covid-19.

"Dan saya pingin tahu, Rumah Lawan Covid seperti apa sih, biar memberikan pencerahan kepada masyarakat. Ternyata ini bukan untuk merawat orang sakit atau terpapar. Di sini hanya orang yang ODP, PDP, dan OTG. Jadi di sini perawatannya cukup bagus, untuk Provinsi Banten, Rumah Lawan Covid di Tangsel itu terbaik. Jauh lebih baik dan enak di sini, pelayanan, perawatan, perhatiannya. Artinya sudah sinkron semua, baik semua," tutupnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya