Berita

Wakil Ketua Bidang Kerohanian DPD Partai Golkar Jatim, Muhammad Bin Mu’afi Zaini/RMOLJatim

Nusantara

Respons New Normal Corona, Golkar Jatim Minta Pemerintah Beri Subsidi Untuk Ponpes

SENIN, 01 JUNI 2020 | 05:55 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Rencana pemerintah untuk melakukan kajian New Normal di tengah masih tingginya angka penyebaran virus corona baru (Covid-19) disikapi serius oleh DPD Partai Golkar Jatim.

Wakil Ketua Bidang Kerohanian DPD Partai Golkar Jatim, Muhammad Bin Mu’afi Zaini mengatakan, pemerintah harus memberi perhatiannya kalangan santri yang menimba ilmu di ribuan pondok pesantren di Jawa Timur.

Gus Mamak sapaan akrabnya, sampai saat ini Pesantren masih tercatat sebagai salah satu tempat yang aman dari wabah Covid.


Menurutnya, keamanan Pondok Pesantren di Jawa Timur harus dijaga. Jangan sampai saat pemberlakuan new normal justru membuat ponpes jadi tempat pendemi baru Covid-19.

“Karena begitu santri masuk, mereka tidak kemana mana, tidak berinteraksi dengan pihak luar, ini penting untuk dijaga betul dengan perhatian penuh dari pemerintah,” pinta Mamak, Minggu (31/5/) seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL Jatim.

Menurut Gus Mamak, permintaan Golkar ini sangat beralasan. Perhatian untuk melindungi seluruh santri diperlukan karena diperkirakan jumlahnya mencapai 1.1 juta orang.

Diperkirakan saat aktivitas pendidikan pondok berjalan normal maka 1,1 juta orang masuk ke asrama.

“Jika proses kembalinya santri ke pesantren dilakukan asal-asalan tanpa screening yang tepat, maka bisa jadi justru menjadi blunder, karena tingkat kepadatan pesantren menjadikan interaksi fisik lebih intens,” papar anggota DPRD Jatim dua periode ini.

Untuk itu, lanjut Gus Mamak, pemerintah baik Pemkab, Pemkot terutama Pemprov Jatim perlu terlibat dalam proses pengembalian santri belajar di Pondok Pesantren.

Pemrov Jatim tambah Mamak tidak boleh hanya dengan menyiapkan protokol semata, namun harus terlibat secara fisik. Misalnya pendampingan dan pengerahan  tenaga ahli bagi pengurus kesehatan pesantren.

“Secara kebijakan dengan mempermudah dan mempermurah surat sehat, dengan kekuatan anggarannya, termasuk bisa untuk subsidi rapid test,” cetusnya.

Karena jika dalam proses screening pemerintah lepas tangan, dan dipasrahkan pada pesantren  tentu akan berdampak kurang baik.

Mengingat pengetahuan pengasuh Ponpes tentang penanganan kesehatan rata-rata masih awam.

“Jika pemerintah lepas tangan, ditambah terbatasnya sumber daya pesantren dalam hal kesehatan, bisa diprediksikan akan jadi bomerang bagi Jawa Timur,” tegas Gus Mamak.

Jika proses pengembalian santri berjalan sukses tanpa membawa virus, di bawah bimbingan para pengasuh, maka wabah Covid-19 dapat diperangi.

“Bukan tidak mungkin doa 1,1 juta orang ditambah tenaga pendidiknya ini Insyaallah akan signifikan sebagai ihtiyar batin memerangi covid 19,” pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya