Berita

Ketua Umum Hidupkan Masyarakat Sejahtera (HMS) Center, Hardjuno Wiwoho/Net

Nusantara

HMS Center: New Normal Harus Dikaji Cermat, Jangan Sampai Lahirkan Klaster Covid-19 Baru

SABTU, 30 MEI 2020 | 19:45 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Transisi kenormalan baru alias new normal harus disiapkan secara teliti melalui kajian yang komprehensif dengan mempertimbangkan kondisi masing-masing wilayah.

Ketua Umum Hidupkan Masyarakat Sejahtera (HMS) Center, Hardjuno Wiwoho mengatakan, hal ini sangat penting guna meminimalisir ekses negatif dari penerapan kenormalan baru itu.

"Saya kira, implementasi new normal itu memang tidak bisa dihindari. Namun harus melalui kajian yang matang, jangan grasa grusu karena ini menyangkut nyawa rakyat Indonesia," ujar Hardjuno disela bakti sosial di SMP/SMK Karya Putra Bangsa, Kota Depok, Jawa Barat, Sabtu (30/5).


Dalam Baksos ini, HMS Center membagikan 2000 paket Jamu Herbal Kenkona kepada masyarakat di Tapos Depok.

Dikatakan Herdjuno, penerapan kenormalan baru terlalu terburu-buru karena kasus Covid-19 masih tinggi. Hal ini dikhawatiran akan bermunculan klaster-klaster baru penyebaran covid-19 di Indonesia.

"Saya kira, hidup berdamai dengan Covid-19 belum cocok diterapkan di Indonesia. Ditakutkan, akan terjadi ledakan warga yang terpapar Covid-19 ini," katanya.

Lebih lanjut, kata dia, komunikasi pemerintah saat implementasi new normal harus jelas dan terkoordinasi. Supaya seluruh elemen masyarakat taat menjalankan peraturan dan new normal berhasil diterapkan.

"Kita harus menang melawan Covid 19 dengan kedisiplinan, sehingga dapat kembali ke kehidupan normal," pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Walikota Depok, Pradi Supriatna yang hadir dalam acara tersebut mengapresiasi baksos yang digelar HMS Center.

Dia berharap, baksos ini menjadi trigger bagi elemen civil society lainnya agar senantiasi hadir bersama masyarakat.

"Atas nama Pemkot Depok, saya berterima kasih kepada HMS Center.  Semoga kegiatan ini mendorong elemen masyarakat yang lainnya agar hadir ke tengah masyarakat dan umat," tandasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya