Berita

Pengamat kebijakan publik dari Universitas Indonesia (UI), Bambang Istianto/Net

Politik

Pengamat UI: Kedisiplinan Yang Rendah Berpotensi Membuat New Normal Gagal

SABTU, 30 MEI 2020 | 08:55 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Gelagat pemerintah untuk menerapkan tatanan kehidupan yang baru atau biasa disebut new normal di tengah pandemik Covid-19 belum memiliki kajian ilmiah yang tepat.

Pengamat kebijakan publik dari Universitas Indonesia (UI), Bambang Istianto menilai demikian.

Pasalnya, tingkat kepatuhan masyarakat Indonesia terhadap aturan protokol kesehatan menurutnya masih rendah. Hal inilah yang akan berpotensi penerapan new normal mengalami kegagalan.


"Selama penerapan PSBB, ketaatan dan kedisiplinan masyarakat terhadap protokol kesehatan seperti menggunakan masker, social distancing dan physical distancing serta penggunaan hand sanitazier tergolong rendah," ujar Bambang Istianto kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (30/5).

Karena hal itu, Bambang berharap pemerintah mempersiapkan instrumen kebijakan yang matang sebelum penerapan new normal digalakkan di banyak daerah.

"Konsep new normal bagi masyarakat masih baru dan di lapangan telah timbul pro kontra," ucapnya.

Disamping itu, persiapan instrumen kebijakan yang matang juga bertujuan untuk memaksimalkan tujuan utama pemerintah, yaitu menjadikan fase New Normal untuk membalikan roda perekokomian dalam negeri.

"Seperti diketahui segmen kehidupan masyarakat sangat beragam. Misalnya kegiatan di kantor, sekolah, mall, dan lain lain, tentunya terkait dengan program new normal harus dibuat skenario dan panduan sesuai dengan protokol kesehatan," sarannya.

Termasuk, lanjut Bambang, dengan mempersiapkan kebijakan teknis dimasing-masing bidang pekerjaan, dan harus didukung sesuai kajian akedemis agar dapat dipertanggungjawabkan secara scientifict.

"Selanjutnya, dilakukan simulasi dan sosialisasi yang intensif kepada masyarakat agar bisa menerima program new normal tanpa menimbulkan prasangka yang tidak perlu," ungkap Direktur Eksekutif Center of Public Policy Studies (CPPS) ini.

Dengan demikian, Bambang berharap pemerintah bisa mempersiapkan secara mumpuni seluruh elemen dan variabel yang mendukung keberhasilan new normal. Karena dia mengkhawatirkan target yang ingin dicapai, seperti kesehatan masyarakat terjamin dan ekonomi nasional bangkit kembali.

"Oleh karena itu, sejumlah elemen masyarakat mengingatkan pemerintah agar menerapkan kebijakan program new normal dipersiapkan dengan matang," tutur Bambang Istianto.

"Karena jangan sampai hanya mengejar target memperbaiki kondisi ekonomi, tapi saat ini belum memungkinkan diterapkan new normal. Jika dipaksakan akan kontra produktif," pungkasnya menambahkan.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya