Berita

Wakil Ketua DPRD Surabaya, AH Thony/RMOLJatim

Nusantara

Ibarat Anak Sekolah Tak Naik Kelas, PSBB Jilid III Surabaya Dinilai Gagal

JUMAT, 29 MEI 2020 | 20:23 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid III yang diputuskan oleh Gubernur Jatim untuk Surabaya Raya dianggap gagal.

“Ini kan sama dengan anak sekolah yang tidak naik kelas, jadi harus mengulang lagi,” jelas Wakil Ketua DPRD Surabaya, AH Thony dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (28/5).

Ia menerangkan, kegagalan pemerintah berkaca pada PSBB jilid I dan II lantaran tidak tegas dalam mengambil tindakan terhadap masyarakat yang tak mematuhi protokol kesehatan.

“Bisa jadi ini karena tingkat kedisiplinan masyarakat yang rendah. Karenanya pemerintah harus tegas, kalau perlu ada sanksi,” katanya.

Bahkan kemungkinan besar kegagalan sebelumnya itu karena pemerintah kota maupun provinsi tidak punya skema yang jelas dalam penanganan pandemik Covid-19 ini.

“Kalau masyarakat berontak, berarti tidak ada skema penanganan yang jelas,” terangnya.

Legislator asal Partai Gerindra ini juga mencermati jika Gugus Tugas Percepatan penanganan Covid-19 oleh Pemkot Surabaya sangat amburadul sehingga tidak berjalan maksimal.

“Tidak ada keputusan presiden yang mengharuskan semua OPD bergerombol buat wedhang pokak. OPD tetap menjalankan tugas masing-masing, terutama yang menangani persoalan ekonomi masyarakat,” urainya.

Politisi yang juga aktifis LSM ini menjelaskan, pentingnya skema agar ekonomi masyarakat tetap berjalan di tengah pandemik.

“Bagaimana perdagangan tetap berjalan, toko diperbolehkan buka, begitu pula warung PKL, dan pasar dengan protokoler kesehatan yang tepat,” paparnya.

Kebijakan itu juga berlaku untuk sektor industri, sebagai salah satu tiang penyangga ekonomi nasional.

“Ibaratnya satu keluarga ada yang sakit apa kemudian seluruh anggota keluarga berhenti beraktifitas untuk menjaga yang sakit, kan tidak. Ada yang menjaga dan yang lain tetap beraktifitas memenuhi kebutuhan ekonomi,” pungkasnya.

Sebelumya pernyataan yang sama bila PSBB jilid III mubazir juga disuarakan Paguyuban Arek Suroboyo. Dengan menggelar aksi, mereka mendatangi Gedung DPRD Surabaya menyerukan agar PSBB jilid III dihentikan.

Mereka menganggap kematian masyarakat bukan karena virus corona tapi karena kelaparan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya