Berita

Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD/Net

Politik

Mahfud MD Hanya Ingin Masyarakat Tidak Paranoid, Bukan Anggap Enteng Corona

JUMAT, 29 MEI 2020 | 12:50 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Pernyataan Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD membandingkan angka kematian yang diakibatkan infeksi virus corona baru atau Covid-19 dengan kecelakaan lalu lintas (Lalin) mendapat pembelaan.

Pengamat politik dari Saiful Mudjani Research and Consulting (SMRC) Sirojudin Abbas menilai apa yang disampaikan Mahfud MD itu bukan bentuk mempermudah persoalan terkait penanganan Covid-19.

"Pak Mahfud tidak sedang menganggap enteng wabah Covid-19. Kalaupun menyebut perbandingan jumlah korban, hal itu tidak dalam rangka membandingkan dua hal yang berbeda," ujar Sirojudin Abbas saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (29/5).

Justru Sirojudin Abbas menilai, penjelasan Mahfud MD dilakukan secara proporsional atau menyesuaikan dengan respon yang muncul di publik terkait pandemik Covid-19.

"Karena respon dan histeria publik terhadap jumlah kematian akibat kecelakaan lalu lintas berbeda dengan respon dan histeria publik akibat infeksi Covid-19," ungkap akademisi kesejahteraan dan pembangunan sosial lulusan University of Berkeley ini.

Oleh karena itu, Sirojudin Abbas menyimpulkan bahwa pernyataan Mahfud MD adalah pesan untuk masyarakat tidak takut secara berlebihan terhadap virus corona ini. Apalagi mengingat pemerintah dalam waktu dekat akan menerapkan kebijakan The New Normal.

"Dari pernyataan itu Pak Mahfud ingin masyarakat juga lebih proporsional dan realistis melihat jumlah korban. Dengan cara itu, masyarakat diharapkan lebih tenang, tidak paranoid dan tetap bisa melanjutkan hidup," pungkas Sirojudin Abbas. 

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya