Berita

Gde Siriana Yusuf/Net

Politik

Pengamat: Parpol Inginkan Reshuffle, Rakyat Ingin Ganti Pemerintahan

RABU, 27 MEI 2020 | 00:31 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Usulan agar Presiden Joko Widodo melakukan reshuffle kabinet mulai ramai diperbincangkan.

Mulanya, usulan ini datang dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Namun belakangan, publik mulai ikut mengomentari wacana ini.

Salah satunya datang dari Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies (INFUS) Gde Siriana Yusuf.


Menurutnya, wacana reshufle yang digaungkan parpol hanyalah bentuk ketidakpuasan sepihak terhadap pemerintah.

"Saya melihat ada ketidak puasan PSI pada pemerintahan Jokowi, jadi wajar saja menghendaki ada reshuffle kabinet," ujar Gde Siriana Yusuf saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (26/5).

Namun, berbeda halnya dengan apa yang dikehendaki masyarakat. Gde Siriana melihat bahwa masyarakat tidak puas dengan kinerja kabinet Jokowi. Utamanya dalam penanganan virus corona baru atau Covid-19.

Dia mengutip Survei Indo Barometer dan Puslitbangdiklat RRI, yang mencatat sebanyak 53,8 persen publik tidak puas dengan penanganan pandemik Covid-19 yang dilakukan pemerintahan Joko Widodo dan Maruf Amin.

"Hanya 45,9 persen responden yang menyatakan puas," tegas Gde Siriana Yusuf.

Oleh karena itu, Board Member of Bandung Innitiaves Network ini melihat adanya ketidakbecusan yang bukan hanya dari pejabat yang duduk di kabinet Indonesia Maju, tapi juga dari yang memimpinnya.

"Ada yang enggak becus kerja atau salah omong. Masyarkat menilai pejabatnya yang enggak beres. Tapi kalau sudah berkali-kali terjadi dan dibiarkan ya artinya presidennya yang enggak mampu memimpin kabinet," ucap Gde Siriana Yusuf.

"Maka jika masyarakat boleh memilih ya lebih baik ganti pemerintahan. Reshuffle tak akan hasilkan improvement. Karena masalahnya pemerintahan tanpa leadership Presiden. Nasib bangsa dan negara jangan dipertaruhkan," pungkasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya