Berita

Ilustrasi panen sayuran/Net

Nusantara

Bantah Wacana Impor, Kementan Pastikan Produksi Pertanian Melimpah Selama Masa Pandemik Covid-19

SENIN, 25 MEI 2020 | 14:55 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Produksi pertanian dan sayuran di dalam negeri saat momen Idul Fitri dan bahkan selama masa pandemik Covid-19 saat ini dipastikan melimpah.

Hal ini diungkap Direktur Jendral Hortikultura Kementerian Pertanian, Prihasto Setyanto. Pihaknya telah mengkalkulasi beberapa jenis sayuran daun segar seperti selada, bayam, kangkung, kubis, dan wortel dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri.

"Dalam masa pandemik kita lihat sendiri, petani sampai kesulitan menjualnya karena produksi melimpah. Kami bantu petani memasarkan, bahkan kami bantu distribusinya," ujar Prihasto melalui keterangannya, Senin (25/5).


Menurutnya, penguatan dan pemberdayaan produk pertanian lokal harus digenjot. Prihasto mengaku bahwa pihaknya menjadikan momentum pandemik corona ini untuk memasarkan produk petani Indonesia.

Pernyataan ini sekaligus dijadikan Prihasto sebagai bantahan mengenai wacana maraknya impor sayuran mulai 2019 lalu.

"Dari data BPS (Badan Pusat Statistik) bisa dikroscek, impor tersebut adalah terbesar bawang putih dan kentang industri. Komoditas ini masuk dalam kelompok aneka sayuran. Nyatanya kita masih butuh pasokan besar memang," ungkapnya.

Berdasarkan catatan Kementan, volume bawang putih mencapai 38,62 persen dari total nilai impor seluruh jenis sayuran. Disusul kentang olahan industri, bawang bombay, dan cabai kering.

Soal tidak terpenuhinya kebutuhan bawang putih di dalam negeri, menurut Prihasto, karena komoditas ini memang tumbuh optimal di daerah subtropis seperti China.

Selain itu, produksi bawang putih nasional, meskipun tercatat naik dari 49 ribu ton menjadi 88 ribu ton, jumlahnya masih belum dapat memenuhi kebutuhan nasional yang mencapai 580 ribu ton per tahun.

"Begitu pula kentang industri, yang berbeda dengan jenis kentang sayur (granola). Jenis Granola kita malah sudah bisa ekspor. Jadi impor sayuran hanya pada komoditas sayur yang produksi kita masih rendah," pungkas Prihasto.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya