Berita

Komisioner KPU, Viryan Aziz, pastikan tidak ada data pemilih Pemilu 2014 yang bocor/Net

Politik

KPU Pastikan Tidak Ada DPT Pemilu 2014 Yang Diretas Atau Bocor

SENIN, 25 MEI 2020 | 11:43 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Komisi Pemilihan Umum (KPU) memastikan data Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2014 tidak diretas oleh pihak manapun.

Hal itu ditegaskan Komisioner KPU RI, Viryan Aziz, melalui keterangan pers yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Senin (25/5).

Diterangkan Viryan Azi, KPU telah menelusuri dan melakukan pengecekan data yang diunggah akun Twitter @underthebreach. Akun ini mengklaim telah melakukan peretasan ke database KPU, juga mengklaim memiliki data 200 juta pemilih.
 

 
Klaim-klaim tersebut ditunjukkan akun tersebut lewat sebuah gambar DPT Pemilu 2014 di DI Yogyakarta. Namun, semua itu dibantah KPU.

"KPU memastikan tidak terjadi kebocoran/hacking/peretasan terhadap data DPT Pemilu 2014 yang berada dalam penguasaan KPU. Saat ini, kondisi data DPT Pemilu 2014 di KPU RI dalam keadaan baik dan aman," tegas Komisioner KPU, Viryan Aziz.

Terkait data yang ditampilkan oleh akun Twitter @underthebreach, Viryan Aziz mengatakan bahwa itu adalah data lama (November 2013) dengan format pdf.

Format data pdf, menurut Viryan Aziz, sama dengan yang diberikan kepada pihak eksternal (stakeholder) dengan mekanisme berita acara dan tanda tangan surat pernyataan resmi. Surat pernyataan ini pun di dalamnya menyatakan bahwa penerima akan menjaga kerahasiaan data DPT, dan hanya untuk kepentingan pemilu.

Karena itu, KPU berkomitmen untuk melindungi data pribadi, sebagaimana tertuang dalam Peraturan KPU Nomor 11 Tahun 2018 tentang Penyusunan Daftar Pemilih di Dalam Negeri dalam Penyelenggaraan Pemilihan Umum.

"KPU tidak pernah memberikan data secara utuh kepada pihak eksternal selama penyelenggaraan Pemilu 2019. Data diberikan dengan mengganti beberapa digit NIK dan NKK dengan tanda bintang," imbuh Viryan Aziz.  

Meski begitu, Viryan Aziz mengaku akan tetap memproses upaya penyalahgunaan data pemilih tersebut secara hukum. Meskipun data tersebut tidak didapatkan langsung dari KPU.

"Saat ini KPU sudah berkoordinasi ke Cyber Crime Mabes Polri, BSSN, dan Kemkominfo untuk mengetahui secara pasti bagaimana data pemilih Pemilu 2014 tersebut diperoleh dan bagaimana mencegah penyalahgunaan data tersebut," demikian Viryan Aziz.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya