Berita

Presiden Joko Widodo menjajal motor listrik/Net

Nusantara

M. Nuh: Pak Jokowi Jangan Ngintro Di TV, Harusnya Turun Langsung Lihat Keluhan Rakyat

SENIN, 25 MEI 2020 | 03:46 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Sosok M. Nuh yang memenangkan lelang sepeda motor listrik bertandatangan Presiden Joko Widodo mengeluhkan kondisi ekonomi di tengah pandemik Covid-19.

Keluhan itu disampaikan M. Nuh seperti video yang diunggah akun YouTube Macan Idealis berjudul “Terkuak Bikin Heboh" yang diunggah pada Sabtu (23/5) dengan pemandu acara bernama Vasco.

Dalam video ini, M. Nuh yang bekerja sebagai buruh bangunan mengaku sudah tidak bekerja lagi sejak kasus pertama Covid-19 di Indonesia.

M. Nuh yang memiliki seorang istri dan lima orang anak ini sangat membutuhkan pemasukan uang. Apalagi di saat perayaan Idul Fitri ini.

Alasan ekonomi tersebut lah yang membuat M. Nuh mengikuti lelang sepeda motor dalam acara konser amal yang di ikuti oleh Presiden Jokowi dan pejabat negera lainnya.

M. Nuh mengira acara lelang sepeda motor listrik bertandatangan Jokowi itu merupakan suatu acara kuis berhadiah. Sehingga ia menelepon nomor yang tercantum di layar kaca saat ia menonton televisi acara tersebut.

"Iya Pak, sudah senang (menyangka dapat) Rp 2 miliar setengah aduh, tau-tau..," ucap M. Nuh seraya mengeluhkan harapan yang sirna itu.

Dengan adanya kejadian kesalahpahaman itu, M. Nuh menyebut hal tersebut sebagai pelajaran bagi pemerintah pusat bahwa masyarakat bawah sangat membutuhkan bantuan ekonomi di tengah pandemik Covid-19.

Sehingga, apapun akan dilakukan demi dapat memberikan nafkah keluarganya, seperti mengharapkan undian tersebut yang ternyata adalah acara lelang.

M. Nuh pun mengaku menyetujui langkah atau aturan pemerintah agar masyarakat mengikuti aturan social distancing atau physical distancing dengan mengeluarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Tapi perhatikan juga masyarakat yang seperti kami-kami ini lah, arti katanya kan yang ekonomi di bawah, ya sebenarnya bantuan-bantuan dari pemerintah itu ada, tapi mungkin untuk itu seperti anak-anak yang banyak mungkin bukan berarti kurang dan mungkin meminta, tapi kelonggaran lah arti katanya disitu untuk pekerjaan gitu untuk anak-anak yang sekolah, untuk anak-anak kita. Seperti ini lebaran, mau beli baju segala macam," jelas M. Nuh.

Bahkan di hari perayaan Idul Fitri ini, M. Nuh menyebut hanya dapat dirasakan kebahagiaannya bagi masyarakat menengah ke atas, tidak seperti dirinya sebagai masyarakat bawah.

"Jelas lah (kondisi ekonomi sulit), kalau ekonomi sekarang nih orang kaya yang mungkin lebaran yang memang merasakan lebaran, kalau kita ya mungkin lebaran tapi seadanya lah," katanya.

Dengan demikian, ia berharap agar Presiden Jokowi dapat mendengar keluhan-keluhan masyarakat bawah di saat Pandemik Covid-19 yang mempengaruhi kondisi perekonomiannya.

"Ini lah yang sebenarnya ini kan suatu bukti menunjukkan bahwasanya masyarakat ini dengan acara hadiah ini, nah ini lah (bukti) masyarakat membutuhkan ekonomi yang baik untuk dia punya keluarga. Arti kata (dapat) sejahtera lah tidak berlebih-lebihan. Supaya pak Jokowi mendengar, ini lah masyarakat, memang yang harus didengar sekarang tuh begini mungkin semuanya (dirasakan oleh masyarakat)," terangnya.

"Jangan ngintro, ngintro hanya di TV, seharusnya kan dia turun langsung liat keluhan rakyat, ini kan permintaan rakyat," sambungnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya