Berita

Kabinet Indonesia Maju, Pemerintahan Jokowi/Net

Politik

Ada Usulan Kocok Ulang Kabinet, Pengamat: Tepat, Jika Untuk Bangkitkan Kepercayaan Publik

SABTU, 23 MEI 2020 | 18:26 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Usulan kocok ulang kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo mulai mencuat, usai penanganan virus corona baru atau Covid-19 dinilai efektif.

Usulan tersebut datang dari Partai Solidaritas Indonesia atau PSI. Namun belakangan, usulan PSI ini dimentahkan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), partai pengusung utama Jokowi.

Akan tetapi lain halnya pendapat dari Direktur Eksekutif Saiful Mudjani Research Centre (SMRC) Sirojudin Abbas.

Menurutnya, saat ini adalah waktu yang tepat bagi Jokowi merombak jajaran kabinet Indonesia Maju.

"Jika Presiden memiliki agenda prioritas tertentu yang butuhkan orang khusus, misalnya untuk membangkitkan kepercayaan publik di sektor ekonomi, Waktunya sekarang tepat," ujar Sirojudin Abbas saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (23/5).

Lebih lanjut, Pengamat Kesejahteraan dan Pembangunan Sosial ini menilai, Kepala Negara telah memiliki bahan pertimbangan yang cukup untul mereshufle kabinetnya.

"Menurut saya, Presiden sudah memiliki catatan evaluasi atas kepemimpinan dan kecakapan teknis tiap menterinya. Kemampuan para menteri ini diuji terutama dalam kondisi krisis seperti sekarang," tuturnya.

"Sejauh mana seorang menteri bisa membantu presiden memetakan masalah, mengantisipasi dampak, merancang kebijakan yang tepat untuk mengatasi masalah, memimpin tim birokrasi serta mengeksekusi program-program secara efektif," sambungnya.

Atas dasar itu, Sirojudin berpendapat bahwa Jokowi sudah sudah tau di sektor apa saja yang perlu perbaikan dan penguatan. Sehingga, proses reshufle sudah bisa dimulai meski dalam kondisi pandemik Covid-19 ini.

"Kementerian apa saja yang sudah memerlukan pergantian pemimpin. Karena dalam hal ekonomi warga tengah mengalami keresahan dan pesimisme," ucapnya.

"Pemilihan orang yang bisa membantu menaikkan kembali kepercayaan publik kepada pemerintah adalah bagian penting dari program pemulihan dan kebangkitan ekonomi itu sendiri," demikian Sirojudin Abbas.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya