Berita

Check point PSBB di Kalimalang, perbatasan Jakarta dan Bekasi/RMOL

Politik

Kasus Positif Corona Nyaris Seribu Sehari Tanda PSBB Belum Siap Dilonggarkan

JUMAT, 22 MEI 2020 | 08:13 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Fakta serta data perkembangan kasus positif virus corona baru atau Covid-19 menunjukan hal yang bertolak belakang dari sikap pemerintah yang mulai melonggarkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Berdasarkan data per Kamis (21/5) kemarin, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah 973 orang, atau nyaris tembus ke angka seribu orang.

Data ini menegasikan sejumlah kebijakan yang telah dan akan dikeluarkan pemerintah terkait pelonggaran PSBB.


Misalnya, membuka akses transportasi publik, mengizinkan masyarakat umur 45 tahun ke bawah beraktivitas di luar rumah, serta skenario pelonggaran PSBB yang rencananya akan dimulai pada bulan depan.

Lantas dari fakta dan data tersebut, apakah pemerintah khususnya Presiden Joko Widodo masih punya hati untuk menjaga keselamatan masyarakat dari bahaya Covid-19?

Menurut pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin, apa yang sudah dikerjakan Jokowi terkait penanganan corona masih jauh dari harapan masyarakat.

"Dari awal kebijakannya maju mundur, saling bertabrakan, tumpah tindih dan ujungnya membuat rakyat bingung. Dan bisa membuat rakyat tak percaya lagi pada pemerintah," ucap Ujang saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (22/5).

Jika melihat perkembangan data corona yang hampir mencapai seribu orang terinfeksi dalam sehari, Ujang menilai penanganan corona belum tuntas. Hal itu sekaligus mengindikasikan bahwa pemerintah belum bisa menangani virus asal Wuhan, China itu.

"Pemerintah membuat aturan yang aneh-aneh, maka tak heran jika akan semakin banyak lagi rakyat yang tertular," tutur Ujang.

Untuk itu, Ujang berpendapat bahwa PSBB tidak seharusnya dilonggarkan. Karena menurutnya, pelonggaran PSBB tanpa persiapan dan fatkta yang mendukung bakal merugikan masyarakat.

"Pelonggaran PSBB ini kan pemerintah ingin rakyat mengurus dirinya sendiri. Rakyat disuruh berdamai dengan Corona. Jika rakyatnya tak disiplin? Apa masih peduli?" demikian Ujang Komarudin.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya