Berita

Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan kader PDIP/Net

Politik

Beda Sikap PDIP Dengan Jokowi Sebatas Manuver Pribadi, Bukan Sikap Partai

JUMAT, 22 MEI 2020 | 07:25 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

RMOL. Kebijakan Presiden Joko Widodo belakangan mulai dikritik sejumlah kader dari PDIP, partai yang menjadi pengusung utamanya di Pilpres 2014 dan 2019.

Tak aneh hal itu terjadi, karena masyarakat pun bisa merasakan ketertindasan di tengah kesulitan akibat pandemik virus corona baru atu Covid-19.

Mulai dari kenaikan iuran BPJS Kesehatan, kenaikan tarif listrik, hingga tak kunjung diturunkannya harga BBM, membuat para kader partai berlambang banteng itu meneriaki Jokowi tentang apa yang dirasakan rakyat saat ini.

"Sepertinya kebijakan atau program-program pemerintah tidak berpihak kepada masyarakat, makin menyengsarakan dan tidak memikirkan nasib rakyat," ujar Direktur Eksekutif Voxpol Centre Pangi Syarwi Chaniago saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (22/5).

Namun begitu Pangi memandang fenomena kritikan kader PDIP terhadap Jokowi adalah sikap masing-masing individu. Karena ia melihat hingga saat ini partai belum menunjukan perbedaan pandangan.

"Kalau kolektif kan ada DPR, ada fraksi. Kalau fraksi yang ambil keputusan itu prosesnya panjang dan tidak mudah juga berbeda dengan pemerintah," ujarnya.

"Saya kira belum ada sikap fraksi PDIP. Tapi ini sikap personal dari kader-kader," sambung Pangi.

Menurut Pangi jargon politik PDIP jelas, yakni partai wong cilik. Dari hal ini Pangi menilai, sejumlah kader memang terlihat sedang bermanuver, dalam arti menjaga marwah dan ideologi partai dengan membela hak-hak rakyat.

Tapi di sisi yang lain dia kembali mempertanyakan, bagaimana dengan sikap partai yang digawangi oleh Megawati Soekarnoputri? Apakah mungkin sikap individualis kader partai yang menentang kebijakan Jokowi bisa menjadi kolektif?

"Pertanyaannya apakah mereka (PDIP) berani berbeda dengan presiden yang pernah mereka usung? Berani enggak mereka berbeda dengan Pak Jokowi yang pernah mengantarkan Pak Jokowi dua periode jadi presiden?," tutur Pangi.

"Itu kan prosesnya proses politik elit, fraksi, kemudian pimpinan DPP dengan Pak Jokowinya," dia menambahkan. 

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya