Berita

Ekonom senior Faisal Basri/RMOL

Politik

Faisal Basri: Virus Corona Dilawan Pemerintah Dengan Permainan Kata-kata, Sungguh Jurus Yang Canggih

KAMIS, 21 MEI 2020 | 00:59 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Beragam kritikan hingga kini masih terus ditujukan kepada pemerintah dalam mengatasi pandemik Covid-19 di Tanah Air.

Beberapa kebijakan sudah diterapkan, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berujung pada pembatasan aktivitas masyarakat hingga yang cukup disoroti larangan mudik menjelang Hari Raya Idul Fitri dan larangan beribadah di rumah ibadah bagi beberapa wilayah.

Namun serangkaian kebijakan tersebut bukan tanpa polemik. Tak sedikit yang menilai kebijakan yang diterapkan antar kementerian tumpang tindih. Seperti larangan mudik, pemerintah dengan tegas mengatakan mudik dilarang, namun Kementerian Perhubungan telah membuka akses transportasi yang dinilai menjadi celah bagi para pemudik untuk nekat pulang kampung.


Belum lagi soal wacana relaksasi atau pelonggaran PSBB. Menko Polhukam, Mahfud MD menyebut pihaknya kemungkinan ada opsi untuk melonggarkan PSBB demi menggenjot sektor perekonomian yang terpukul Covid-19.

Namun hal ltu lagi-lagi dibantah para pembantu presiden. Seperti yang diutarakan Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto beberapa hari lalu. Ia menegaskan dalam dua pekan ke depan, tak ada relaksasi PSBB.

Belum habis soal tumpang tindih kebijakan, publik juga belum lama ini dikejutkan dengan pernyataan Presiden Joko Widodo yang menilai istilah mudik dan pulang kampung berbeda.

Sontak, sepak terjang para menteri dan Kepala Negara dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 terus menuai kritik. Salah satu kritik disampaikan oleh ekonom senior, Faisal Basri.

Melalui akun Twitternya, Faisal Basri menilai hingga kini pemerintah terkesan lebih mengutamakan narasi dalam pengatasi Covid-19.

"Coronavirus dilawan oleh jajaran pemerintah pusat dengan permainan kata-kata. Siasat dan jurus yang luar biasa canggih, sampai-sampai tak ada satu negara pun yang kuasa menirunya," kritik Faisal, Rabu (20/5).

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya