Berita

Dedi Kurnia Syah menilai Presiden Joko Widodo telah gagal jadi komandan bagi para menterinya/Net

Politik

Pemerintah Bikin Bingung Masyarakat, Pengamat: Jokowi Gagal Jadi Komandan Yang Dipatuhi Prajuritnya

SELASA, 19 MEI 2020 | 11:38 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Presiden Joko Widodo (Jokowi) diharapkan bisa menjadi komandan yang konsisten dan tidak membingungkan masyarakat dalam menghadapi pandemik Covid-19.

Lantaran pernyataan dan kebijakan yang diambil terkadang tidak sejalan dengan para menterinya, juga berbeda dengan fakta di lapangan.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (19/5).

"Persoalan besar pemerintah saat ini adalah buruknya koordinasi. Presiden gagal menjadi komandan yang dipatuhi para prajurit. Inilah kemudian yang membuat kebijakan penanganan Covid-19 beragam dan saling kontra," ujar Dedi Kurnia.

Pengamat politik jebolan Universitas Telkom ini menilai Kepala Negara harus tegas terkait kebijakan yang telah dikeluarkannya. Termasuk soal Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang sempat diwacanakan oleh beberapa Menteri untuk dilonggarkan lalu ditegaskan kembali oleh Presiden bahwa belum ada relaksasi PSBB untuk saat ini.

"Seharusnya Presiden menegaskan jika semua instruksi yang wajib dipatuhi terkait PSBB melalui satu pintu, apakah Gugus Tugas atau lembaga tersendiri," tuturnya.

Lebih lanjut, pemerintah juga harus memperbaiki cara komunikasi kebijakan hingga kekacauan publik yang akan berbuntut terhadap ketidakpatuhan masyarakat itu sendiri. Semua ini, kata Dedi Kurnia, bermula dari kesimpangsiuran kebijakan yang tidak jelas tadi.

"Satu cara, mendesak Presiden harus segera keluarkan instruksi larangan untuk pejabat negara agar tidak membuat kebijakan sendiri tanpa ada persetujuan Gugus Tugas Covid-19," tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya