Berita

Ketua SNNU, Witjaksono/Net

Politik

Ingatkan Pelarungan 3 WNI Dari Kapal China, Serikat Nelayan NU Minta Masyarakat Kawal Langkah Pemerintah

MINGGU, 17 MEI 2020 | 10:23 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Beberapa hari lalu publik dihebohkan dengan viralnya video pelarungan tiga jenazah awak buah kapal (ABK) Warga Negera Indonesia  (WNI) dari sebuah kapal milik China. Pelarungan tiga jenazah WNI itu terang melukai hati seluruh rakyat Indonesia.

Terkait insiden itu, Ketua Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama  (SNNU), Witjaksono kembali mengingatkan pemerintah untuk menjaga komitmen terhadap nasib WNI yang dieksploitasi berlebih di kapal China.

Selain itu Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (SNNU) juga mengajak masyarakat untuk tetap mengawal Pemerintah dalam memperjuangkan hak-hak WNI dan martabat bangsa Indonesia.


“Setiap kali mengingat tragedi pembuangan WNI di kapal China selalu menyisakan kesedihan yang mendalam, saya mengajak masyarakat untuk tidak lupa dan terus mengawal Pemerintah untuk memperjuangkan hak-hak WNI dan martabat bangsa. Jangan sampai terjadi kompromi lagi dengan mereka (China),” kata Witjak, Minggu (17/5).

Pada saat diskusi daring dua hari lalu yang digelar Perhimpunan Pengusaha dan Profesional Nahdliyin (P2N) PBNU, Witjak mengaku sudah menyampaikan masukan langsung kepada Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziah.

Alumni Universitas Diponegeoro (Undip) itu menegaskan bahwa tragedi pembuangan WNI itu juga terkait dengan penegakan hak asasi manusia (HAM). Dengan demikian pemerintah harus mengambil sikap tegas agar tragedi kemanusiaan semacam ini tidak kembali berulang.

“Pemilik kapal China itu harus ditindak tegas terlebih jika terbukti melakukan praktik ilegal seperti penangkapan hiu yang menyebabkan mereka tidak dapat berlabuh sehingga kesehatan ABK dikorbankan. Bahkan WNI terbukti tidak diberi makanan, minuman yang dibedakan dengan Warga China serta jam istirahat yang tidak manusiawi. Ini bisa jadi tindakan melawan hukum yang parah dan tindakan rasisi yang sesungguhnya,” demikian penjelasan Witjaksono.

SNNU, tambah Witjak menyarankan kepada pemerintah pusat agar fokus melibatkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam upaya mengoptimalkan potensi besar maritim nasional.

"Jadi memang segala urusan harus diserahkan oleh ahlinya dan jika tidak mampu katakan. Jangan sampai jika tidak paham lalu hanya diam dan akhirnya masyarakat yang jadi korban," tegas Witjak.

Dengan kondisi negeri sekaya Indonesia insiden perbudakan terhadap nelayan jelas sangat memprihatinkan, sehingga pemerintah harus bersungguh-sunggu melakukan pembenahakan tata kelola sumber daya laut di Indonesia.

"Bayangkan saja di negara sekaya ini, garis pantai terpanjang, wilayah laut terluas, negara kepulauan terluas, dan masih ada WNI yang bahkan diperbudakan jadi nelayan dinegara lain? Pemerintah perlu sungguh-sungguh membenahi ini. Termasuk regulasi WNI yang menjadi TKI maupun WNA yang bekerja disini,” pungkas Witjaksono.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya