Berita

Jubir penanganan Covid-19, Achmad Yurianto/Net

Nusantara

Jubir Pemerintah: Covid-19 Berpotensi Ancam Ketertiban Masyarakat Indonesia

SABTU, 16 MEI 2020 | 17:31 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Dampak yang ditimbulkan pandemik virus corona baru atau Covid-19 berpotensi juga mengancam ketertiban sosial kemasyarakatan di Indonesia.

Pasalnya, Jurubicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menerangkan bahwa dampak sosial dan ekonomi sudah cukup terlihat. Yakni dengan meningkatnya jumlah pekerja yang menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) dan atau di rumahkan.

"Sudah barang tentu ini akan menimbulkan permasalahan-permasalah yang kompleks. Menimbulkan permasalahan-permasalahan bukan saja sosial, ekonomi tetapi juga memiliki potensi mengancam ketertiban," ujar Achmad Yurianto dalam jumpa pers di Gedung Graha BNPB, Matraman, Jakarta Timur, Sabtu (16/5).


Untuk mengantisipasi potensi itu, pemerintah mengajak masyarakat untuk menyiapkan diri untuk hidup berdampingan dengan virus asal Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China ini.

"Sekarang harus kita mulai berubah dengan cara berpikir yang baru, dengan bersikap yang baru, kia harus tetap produktif dan aman dari covid," terang Achmad Yurianto.

Beberapa hal yang harus diperhatikan masyarakat adalah terkait pelaksanaan protokol kesehatan.

Menurut Yuri, tidak menutup kemungkinan bahwa pemerintah mulai memberikan kesempatan bagi masyarakat berumur 45 tahun ke bawah untuk kembali beraktivitas secara normal di luar rumah.

Selain itu, Surat Edaran 4/2020 yang dikeluarkan Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 juga memberikan kesempatan bagi masyarakat dengan profesi tertentu untuk bisa mengakses transportasi umum.

"Oleh karena itu, kalau kita tidak bisa beradaptasi dengan sistem seperti ini, sementara virus belum bisa dihilangkan dari muka bumi, maka kita tidak akan selamat, kita tidak akan bisa bertahan dalam kondisi ini," tutur Direktur Jenderal Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan ini.

"Hanya satu yang bisa kita lakukan. Bertahan, beradaptasi dengan pola hidup yang baru. Pola hidup dengan memegang teguh dan menjalankan secara displin semua protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah," demikian Achmad Yurianto.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya