Berita

Petinggi PN MPBI saat bacakan sikap penolakan TKA China/RMOL

Nusantara

Tolak Kedatangan TKA China, Hatta Taliwang Cs: Orang Yang Berikan Kemudahan Patut Dianggap Pengkhianat

RABU, 13 MEI 2020 | 22:00 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Rencana kedatangan 500 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China ke Konawe, Sulawesi Tenggara di tengah pandemik virus corona baru (Covid-19) dinilai suatu bentuk ancaman nyata terhadap kemerdekaan dan kedaulatan NKRI.

Hal itu disampaikan oleh Presidium Nasional Majelis Permusyawaratan Bumiputra Indonesia (PN MPBI) saat menggelar konferensi pers di Cafe and Resto Pempekita, Jalan Duren Tiga Raya No. 7, Jakarta Selatan pada Rabu (13/5).

Perkumpulan aktivis dan akademisi ini secara tegas menolak kehadiran TKA asal China di seluruh wilayah Indonesia.


Sekretaris Jenderal (Sekjen) PN MPBI, Darmayanto mengatakan, amanat konstitusi berupa kewajiban penyelenggara pemerintah negara untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia mengandung pernyataan bahwa NKRI adalah negara yang memiliki kedaulatan penuh yang tidak boleh di intervensi, di ekspansi dan di penetrasi oleh negara lain maupun kekuatan konspirasi global non negara

"Dalam kaitan itu maka masuknya TKA ilegal asal Negara RRC Komunis ke beberapa daerah di Indonesia harus direspon dengan menggunakan paradigma kedaulatan negara," ucap Darmayanto membacakan pernyataan sikap dari PN MPBI.

PN MPBI pun menyoroti banyaknya TKA asal China yang ada di Indonesia. Seperti keterangan dari Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) yang menyebut saat ini jumlah TKA China di Indonesia mencapai 40 ribu jiwa.

Sedangkan menurut Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Hamonangan Laoly mengungkapkan ada 188 ribu WNA asal China memasuki Indonesia pada Januari 2020 atau setelah merebaknya virus corona.

"Ini jelas merupakan ancaman nyata terhadap kemerdekaan dan kedaulatan NKRI. Oleh karena itulah PN MPBI secara serius dan tegas menolak kehadiran TKA dan WNA RRC Komunis di seluruh wilayah kedaulatan NKRI," tegas Darmayanto sambil membacakan keterangan persen dari PN MPBI.

Dengan demikian, PN MPBI mendesak pemerintahan Jokowi agar salam waktu yang sesingkat singkatnya mengembalikan pada TKA dan WNA tersebut ke negara asalnya.

"Sambil menunggu kearifan dan kenegarawan Presiden Jokowi untuk memulangkan kembali para TKA dan WNA tersebut ke negeri asalnya, PN MPBI ingin menegaskan, bahwa setiap orang apakah dia pejabat negara, partai politik, anggota legislatif, para birokrat yang secara nyata memberikan fasilitas dan kemudahan kepada para TKA dan WNA asal RRC Komunis ke Indonesia patut dianggap sebagai pengkhianat," pungkasnya.

Dalam pernyataan sikap ini juga dihadiri oleh Koordinator PN MPBI, Hatta Taliwang, Sekjen PN MPBI Darmayanto dan pengurus lainnya yakni M.S Kaban, Max Sopacua, Gunawan Adji, Zulkifli, Amir Hamzah dan Nuraini Bunyamin serta aktivis lainnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya