Berita

Senator Amerika Serikat dari Partai Republik, Lindsey Graham/Net

Dunia

Yakin China Bersalah, Senator AS Usulkan RUU Pertanggungjawaban Covid-19

RABU, 13 MEI 2020 | 10:48 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Senator Amerika Serikat dari Partai Republik, Lindsey Graham mengusulkan draft undang-undang yang akan akan memberikan wewenang kepada Presiden Donald Trump untuk menjatuhkan sanksi kepada China jika negeri tirai bambu tersebut gagal memberikan laporan lengkap mengenai peristiwa asal mula Covid-19.

Graham yang merupakan sekutu dekat dari Trump mengatakan yakin bahwa jika bukan karena "penipuan" yang dilakukan Partai Komunis China, virus corona tidak akan berada di AS dan menewaskan lebih dari 80.000 orang Amerika.

Ia juga menyoroti bagaimana China menolak untuk diadakannya penyelidikan terkait asal muasal virus corona baru.

"Saya yakin China tidak akan pernah bekerja sama dengan penyelidikan yang serius kecuali mereka dipaksa untuk melakukannya," ujar Graham seperti dimuat Reuters.

Graham mengatakan, "Rancangan Undang-Undang Pertanggungjawaban Covid-19" mengharuskan presiden untuk membuat sertifikasi ke Kongres dalam waktu 60 hari yang berisi bahwa China telah memberikan akuntansi pernuh dan lengkap untuk penyelidikan Covid-19 yang dipimpin AS, sekutunya, atau afiliasi PBB, seperti WHO.

RUU tersebut juga akan memerlukan sertifikasi yang menyatakan China telah menutup semua pasar basah yang dapat mengancam kesehatan manusia dan membebaskan semua pendukung pro demokrasi Hong Kong yang ditangkap setelah pandemik.

RUU itu akan memberi wewenang kepada presiden untuk menjatuhkan sejumlah sanksi. Termasuk pembekuan aset, larangan perjalanan, dan pencabutan visa, serta pembatasan pinjaman untuk bisnis China oleh lembaga-lembaga AS dan melarang perusahaan-perusahaan Cina untuk listing di bursa AS.

RUU tersebut nyatanya sudah disponsori oleh delapan Senator Republik lainnya.

Diminta mengomentari RUU tersebut, Kedutaan Besar China di Washington enggan memberikan pernyataan.

Sementara itu, Senator Demokrat, Tim Kaine mengatakan, terjadi kesalahan di China tetapi ada kebutuhan untuk melihat cerita lengkapnya dan pemerintahan Trump tidak boleh luput dari pengawasan.

"Mari kita dengarkan kisah ini terlebih dahulu dan lihat apa yang menjadi bagian dari masalah ini, untuk memperbaikinya ke depan, dan kemudian kita dapat memutuskan tentang pertanggungjawaban," katanya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya