Berita

Ketua DPRD Salatiga, Dance Ishak Palit, kesal dengan cara penanganan pasien Covid-19 yang terkesan asal-asalan/RMOLJateng

Nusantara

Kesal Penanganan Pasien Covid-19 Yang Asal-asalan, Ketua DPRD Salatiga Mengamuk

SENIN, 11 MEI 2020 | 15:09 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Ketua DPRD Salatiga, Dance Ishak Palit, mengamuk usai menerima aduan dari masyarakat di kediamannya, Senin dinihari (11/5).

Penyebabnya, Dance menerima aduan dari masyarakat terkait penanganan Orang Tanpa Gejala (OTG) yang reaktif atau rapid tesnya menunjukkan arah positif Covid-19 secara asal-asalan oleh Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga.

Seketika usai menerima para tamu di rumah pribadinya, Dance Ishak Palit menyampaikan kekesalannya itu kepada wartawan.


"Beritakan, DPRD sangat menyesalkan penanganan OTG yang rapid testnya positif (reaktif) malah untuk pengambilan swab di Puskesmas disuruh berangkat sendiri pake sepeda motor. Ini penanganan kayak apa?" ungkap Dance, dengan nada kesal.

Padahal, ujar dia, jumlah OTG yang reaktif atau positif berdasarkan rapid tes dan kemudian harus diambil swab lebih dari lima orang.

"Saya sudah coba WhatsApp (WA) ke Kepala DKK sejak sore tidak digagas. Padahal warga datang mengeluh langsung. Mungkin WA saya hanya dianggap mengganggu," lanjutnya, dikutip Kantor Berita RMOLJateng.

Atas sikap Kepala DKK yang dinilai arogan tersebut, Dance akan memanggil Kepala DKK dan Puskesmas Sidorejo Kidul (Sidul) melalui Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Salatiga, ke Kantor DPRD Salatiga, Senin ini (11/5).

Dance menambahkan, hingga Senin dinihari (11/5) data yang ia terima langsung dari masyarakat dengan status OTG rapit tes reaktif berada di tiga wilayah yakni Blondo Celong 1 orang, Gunungsari 10 orang dan Druju 1 orang.

"Ini warga baik, diwakili Ketua RT atau perorangan baru saja pulang dari rumah saya," imbuhnya.

Ada pun, kronologis warga diminta menggunakan sepeda motor sendiri ke Puskesmas menjalani swab bermula ketika OTG dengan dari Gunungsari sebelumnya telah menjalani karantina mandiri di rumah.

Jelang 14 hari berlalu, ternyata hasil rapid tes menunjukkan reaktif. Selanjutnya warga Gunungsari ini diwajibkan menjalankan swab.

Namun sebelum mendatangi Puskesmas Sidorejo Kidul, pihak Puskemas justru menyarankan para OTG ini menggunakan motor untuk menjalani swab tes.

"Mereka bukan mau buat laporan kehilangan, mereka ini hasil rapid tesnya reaktif mengarah ke positif Covid-19. Sembrono sekali. Apa iya, semua mobil ambulans dimiliki Salatiga semuanya tidak bisa menangani ini," tandas Dance.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya