Ketua DPRD Salatiga, Dance Ishak Palit, kesal dengan cara penanganan pasien Covid-19 yang terkesan asal-asalan/RMOLJateng
Ketua DPRD Salatiga, Dance Ishak Palit, mengamuk usai menerima aduan dari masyarakat di kediamannya, Senin dinihari (11/5).
Penyebabnya, Dance menerima aduan dari masyarakat terkait penanganan Orang Tanpa Gejala (OTG) yang reaktif atau rapid tesnya menunjukkan arah positif Covid-19 secara asal-asalan oleh Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga.
Seketika usai menerima para tamu di rumah pribadinya, Dance Ishak Palit menyampaikan kekesalannya itu kepada wartawan.
"Beritakan, DPRD sangat menyesalkan penanganan OTG yang rapid testnya positif (reaktif) malah untuk pengambilan swab di Puskesmas disuruh berangkat sendiri pake sepeda motor. Ini penanganan kayak apa?" ungkap Dance, dengan nada kesal.
Padahal, ujar dia, jumlah OTG yang reaktif atau positif berdasarkan rapid tes dan kemudian harus diambil swab lebih dari lima orang.
"Saya sudah coba WhatsApp (WA) ke Kepala DKK sejak sore tidak digagas. Padahal warga datang mengeluh langsung. Mungkin WA saya hanya dianggap mengganggu," lanjutnya, dikutip
Kantor Berita RMOLJateng.
Atas sikap Kepala DKK yang dinilai arogan tersebut, Dance akan memanggil Kepala DKK dan Puskesmas Sidorejo Kidul (Sidul) melalui Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Salatiga, ke Kantor DPRD Salatiga, Senin ini (11/5).
Dance menambahkan, hingga Senin dinihari (11/5) data yang ia terima langsung dari masyarakat dengan status OTG rapit tes reaktif berada di tiga wilayah yakni Blondo Celong 1 orang, Gunungsari 10 orang dan Druju 1 orang.
"Ini warga baik, diwakili Ketua RT atau perorangan baru saja pulang dari rumah saya," imbuhnya.
Ada pun, kronologis warga diminta menggunakan sepeda motor sendiri ke Puskesmas menjalani swab bermula ketika OTG dengan dari Gunungsari sebelumnya telah menjalani karantina mandiri di rumah.
Jelang 14 hari berlalu, ternyata hasil rapid tes menunjukkan reaktif. Selanjutnya warga Gunungsari ini diwajibkan menjalankan swab.
Namun sebelum mendatangi Puskesmas Sidorejo Kidul, pihak Puskemas justru menyarankan para OTG ini menggunakan motor untuk menjalani swab tes.
"Mereka bukan mau buat laporan kehilangan, mereka ini hasil rapid tesnya reaktif mengarah ke positif Covid-19. Sembrono sekali. Apa iya, semua mobil ambulans dimiliki Salatiga semuanya tidak bisa menangani ini," tandas Dance.