Berita

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin/Net

Politik

Logika Pemerintah Ngotot Datangkan TKA China Aneh Dan Terbalik-balik

SENIN, 11 MEI 2020 | 10:47 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pemerintah telah membuat masyarakat geleng-geleng kepala atas polemik rencana kedatangan 500  Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China di kawasan Sulawesi Tenggara (Sultra). Pemerintah menyebut kedatangan mereka sangat dibutuhkan mulai Juli tahun ini

Rencana yang sempat diumbar Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan itu dirasa aneh. Pasalnya, di tengah kondisi paceklik akibat dampak Covid-19 yang imbasnya ribuan masyarakat Indonesia kehilangan pekerjaan atau di-PHK, pemerintah malah mendatangkan pekerja dari negara asing.

Begitu kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Senin (11/5).


"Alangkah mulia dan hebatnya bangsa ini. Rakyat ini sedang susah. Sudah banyak yang di-PHK, tak ada kerja, lalu pemerintah mendatangkan TKA asal China? Logika aneh dan terbalik-balik," kata Ujang Komarudin.

Pengamat politik jebolan Universitas Indonesia ini menilai, jika sampai pemerintah menerima para TKA tersebut masuk ke Indonesia, maka pemerintah akan membuat kecemburuan sosial bagi masyarakat.

Bagaimana tidak, lanjutnya, PHK yang menimpa ribuan masyarakat Indonesia ini tentu membuat masyarakat kehilangan pekerjaan dan mata pencaharian.

"Rakyat banyak yang nganggur yang disebabkan PHK karena corona. Ini yang akan membuat kecemburuan. Rakyat sendiri menganggur dibiarkan, namun disaat yang sama TKA asal China dipekerjakan," sesalnya.

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut rencana ratusan TKA asal China yang akan dipekerjakan di pabrik baterai di Konawe, Sultra itu baru akan dimulai Juni hingga Juli 2020 mendatang. Karena itu, dia membantah akan mendatangkan TKA asal China itu dalam waktu dekat ini.

"Nggak ada lah. Orang itu berencana minta, setahu saya, saya juga baru dengar dari media malah. Dia itu nanti baru bulan Juni-Juli baru kejadiannya," kata Luhut dalam sebuah bincang santai yang disiarkan RRI, Minggu (10/5).

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya