Berita

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan/Net

Politik

Mujahid 212 Catat Ada 8 Menteri Jokowi “Menyerang” Anies Baswedan

SENIN, 11 MEI 2020 | 07:36 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Serangan terhadap Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan semakin terlihat dilakukan oleh jajaran menteri  Presiden Joko Widodo di tengah pandemik Covid-19

Ketua Aliansi Anak Bangsa (AAB), Damai Hari Lubis mencatat, sebanyak delapan menteri Jokowi secara terang-terangan melakukan “serangan” kepada Anies Baswedan.

Menurut pengamatan Mujahid 212 itu, sejak Anies Baswedan mengalahkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada Jakarta 2017,  tampak Jokowi dan para menterinya tidak pernah berhenti “menyerang” Anies.

“Apalagi sejak terjadi wabah corona. Sepertinya Jokowi dan para menterinya terang-terangan “menyerang dan mengobok-obok” kerja Anies agar gagal mengatasi wabah. Di lain pihak hampir tidak apresiasi atas langkah atau kebijakan Anies yang baik, bijak dan benar," ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (11/5).

Adapun delapan menteri yang “menyerang” Anies Baswedan dalam catatan Damai adalah Menterinya Koordinator (Menko) Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (LBP); Menko Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam), Mahfud MD; Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy; Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian.

Selanjutnya Menteri Kesehatan (Menkes), Terawan Agus Putranto; Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati; Menteri Sosial (Mensos) Juliari Peter Batubara; dan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.

"Para pejabat dan para petinggi negara nampak seolah tidak peduli dengan derita rakyat di tengah wabah, seolah hanya demi pencitraan Kekuasaan mereka untuk tahun 2024," kata Damai.

Seharusnya, kata Damai, pemerintahan Jokowi menyampaikan banyak terima kasih kepada kepala daerah yang telah membantu menjalankan kebijakan pemerintah pusat.

“Karena mereka membantu langkah-langkah kebijakan pemerintah pusat dan cukup sabar menunggu bantuan di saat PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar)," pungkas Damai.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya