Berita

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan/Net

Politik

Anies Dikeroyok Menteri Jokowi Lantaran Publik Menyukai Cara Kerjanya

MINGGU, 10 MEI 2020 | 12:59 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Sejumlah menteri Presiden Joko Widodo tengah kompak melancarkan serangan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melalui pernyataan-pernyataan kontroversial di media sosial.

Mulai dari Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menyebut Pemprov DKI Jakarta tidak memiliki anggaran untuk mendanai pendistribusian Bantuan Sosial (Bansos) kepada 1,1 juta warganya dan Menteri Sosial Juliari P Batubara mempermasalahkan data bansos.

Tidak cukup sampai di situ, Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, juga sibuk mengulas permintaan karantina wilayah atau lockdown yang sempat digaungkan DKI Jakarta. Dia menyebut permintaan itu sebagai usulan konyol.


Pengamat Politik Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin menilai bisa saja pemerintah pusat melakukan serangan  karena merasa tersinggung atau malu karena kalah telak dari Anies Baswedan terkait penanganan Covid-19.

"Publik sudah terlanjur menyukai cara kerja Anies dibandingkan pemerintah pusat. Apalagi aturan pemerintah pusat terkait PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) berubah-ubah dan aturannya saling bertabrakan antar menteri," ungkap Ujang kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (10/5).

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu melanjutkan bahwa  Anies mendapatkan poin positif dari rakyat sedangkan pemerintah pusat mendapat poin kurang.

Ujang turut membeberkan bahwa Pemerintah Pusat jauh ketinggalan dari Pemprov DKI dalam hal penanganan Virus Corona. Mulai dari melakukan pencegahan dengan membatasi dan menutup sejumlah akses publik hingga kebijakan bansos.

"Sampai-sampai pemerintah pusat menunggu goody back berlogo bantuan presiden, agar tak tertukar dengan bantuan dari pemprov," sindir Ujang.

Atas dasar hal tersebut, menurut Ujang wajar saja jika ada langkah-langkah untuk menjegal Anies menuju 2024 atau bisa saja pemerintah menginginkan bermain secara imbang dengan Anies.

"Atau juga ingin membalikan keadaan. Agar pemerintah pusat bisa dipandang positif oleh masyarakat terkait penanganan Corona saat ini," pungkasnya. 

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya