Berita

Penerapan PSBB di Gresik Jatim/RMOLJatim

Nusantara

PSBB Di Gresik Pengawasannya Lemah, Kasus Terjangkit Covid-19 Terus Bertambah

JUMAT, 08 MEI 2020 | 03:53 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) meski telah diterapkan di 8 kecamatan di wilayah Kabupaten Gresik sejak 10 hari yang lalu, ternyata masih tampak tidak dihiraukan masyarakat setempat.

Bahkan, fakta di lapangan banyak masyarakat yang tetap berkerumun tanpa menjaga jarak atau physical distancing maupun mengenakan masker. Ironisnya, hal itu seolah dibiarkan tanpa teguran dari pihak terkait.

“Terus terang sebagai warga Gresik, saya merasa kecewa dengan Satgas percepatan penanganan covid-19 Kabupaten Gresik yang membiarkan kerumunan massa terjadi disaat penerapan PSBB yang dimulai sejak 28 April hingga 11 Mei 2020 mendatang,” kata, Mujib, salah seorang warga Dukun Gresik, Kamis (7/5).


“Kok ya dibiarkan hal-hal yang bertentangan dengan aturan PSBB itu, tanpa ada upaya penindakan sesuai aturan, wong jumlah orang yang positif covid-19 di Gresik ini setiap hari terus bertambah,” ujarnya dengan nada geram.

Dilaporkan Kantor Berita RMOLJatim, kerumunan orang yang paling nyata terjadi di Pasar Dukun yang lokasinya dekat dengan titik check point yang ada di perbatasan antara Desa Kalirejo Dukun Gresik dengan Karangbinangun Lamongan.

“Petugas check point tampak lebih sibuk menjaga perbatasan Gresik-Lamongan. Sementara, kerumunan orang di Pasar Dukun, dibiarkan saja tanpa ada teguran,” tuturnya.

Lebih lanjut Mujib meminta agar pemerintah dan aparat terkait benar-benar melakukan pengawasan guna memutus mata rantai pesebaran Covid-19. Apalagi, Kecamatan Dukun yang sebelumnya tidak termasuk zona merah, kini menjadi zona merah.

Senada juga disampaikan Aris Gunawan Ketua LSM FSPR (Frint Pembela Suara Rakyat) yang menilai kinerja Satgas percepatan penanganan covid-19 Kabupaten Gresik tidak becus dan hanya melaksanakan PSBB secara formalitas saja.

“Kami minta tim Satgas covid-19 Gresik, tidak hanya mendata pasien positif atau yang terpapar saja. Tetapi harus tegas, dalam melaksanakan tugasnya untuk menekan angka penyebaran Covid-19. Apalagi saat ini, PSBB sudah memasuki hari ke-10 dan jumlah orang yang terkonfirmasi terus meningkat,” tegas warga Driyorejo ini.

Menurut Aris, pembiaran massa berkerumun tidak hanya terjadi di Kecamatan Dukun, kondisi yang sama juga terjadi di Kecamatan Driyorejo.

“Kecamatan Driyorejo ini berbatasan langsung dengan Surabaya dan Sidoarjo, tapi sangat minim pengawasan sejak PSBB diberlakukan. Bahkan, aktivitas jual beli di Pasar Karangandong, masih banyak warga yang berkerumun dan tidak memakai masker yang dibiarkan,” tukasnya.

Padahal Kecamatan Driyorejo sudah zona merah dengan jumlah pasien positif sebanyak 5 orang dan satu diantaranya berasal dari Desa Karangandong.

“Jika ini dibiarkan, maka PSBB yang diperbuat dengan di Gresik yang akan berakhir pada Senin (11/5/2020) mendatang, tidak memberikan efek apapun. Terlebih lagi, data Satgas Covid-19 Gresik menyebut angka kasus positif, ODP dan PDP terus bertambah,” pungkasnya.

Untuk diketahui berdasarkan data terbaru dari Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Gresik hingga hari ini, Kamis (7/5) jumlah terkonfirmasi positif covid-19 ada 37 orang.

Sedangkan, Orang Tanpa Gejala (OTG) berjumlah 180 orang. Orang Dalam Risiko (ODR) ada 1.068 orang dan yang sudah lepas pengawasan 928 orang. Serta, Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 1.135 orang. Rinciannya, yang masih dipantau 267 orang, dan selesai dipantau 868 orang.

Untuk pasien dalam pengawasan (PDP) per hari ini sebanyak 158 orang. Rinciannya, dalam pengawasan 76 orang, selesai pengawasan 77 orang, dan 5 orang meninggal dunia.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya