Berita

Presiden Joko Widodo dan Menhub Budi Karya Sumadi/Net

Politik

Mudik-Pulkam Jokowi Ditabrak Menhub, Haris Rusly Moti: Makin Tampak Sumber Masalah Ada Di Kepala Negara

RABU, 06 MEI 2020 | 20:42 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Virus corona baru (Covid-19) yang menjangkit hampir di seluruh dunia telah merontokkan pertahanan negara tak hanya dari sisi kesehatan.

Di Indonesia sendiri, virus yang berasal dari Wuhan, China ini telah 'sukses' menyerang setidaknya empat sektor penting secara serentak.

"Covid adalah agresor ghaib yang berhasil timbulkan empat masalah simultan. Pertama menyerang kesehatan. Dua melumpuhkan mental. Tiga mematikan mata pencaharian. Empat merusak ekonomi negara," kata aktivis Haris Rusly Moti di akun Twitternya, Rabu (6/5).

Hal ini tentu menjadi persoalan sangat serius yang harus benar-benar diatasi pemangku kepentingan di Republik Indonesia.

Namun nyatanya, belakangan para pemangku kepentingan, mulai dari kepala negara hingga para pembantunya kerap tidak sinkron dalam mengambil kebijakan.

Haris Rusly Moti kemudian menyoroti persoalan mudik yang baru-baru ini kembali menumbulkan silang pendapat antara Presiden Joko Widodo dan pembantunya di Kabinet Indonesia Maju.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyebut mudik dan pulang kampung berbeda makna. Hal itu disampaikan berkenaan dengan masih ditemukannya masyarakat yang pulang kampung di tengah larangan mudik.

Namun hari ini, pernyataan kontroversial sang presiden itu ditabrak oleh pembantunya yang tak lain seorang Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi yang menyebut tak ada bedanya antra mudik dan pulang kampung. Fakta inilah yang disoroti Haris Rusly Moti dalam pandemik Covid-19 yang masih terus memakan korban di Tanah Air.

"Makin tampak sumber masalah ada di Kepala Negara yang tak berkapasitas pimpin, atasi masalah secara simultan," tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya