Berita

Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte/Net

Dunia

Meski Dapat Bantuan Dari Rusia Dan China, PM Conte Tegaskan Kebijakan Luar Negeri Italia Tak Akan Bergeser

SELASA, 05 MEI 2020 | 15:49 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Perdana Menteri Giuseppe Conte menegaskan, kebijakan luar negeri Italia tidak akan bergeser meski pihaknya telah menerima bantuan dari China dan Rusia untuk menangani pandemik Covid-19.

Pernyataan Conte yang disampaikan dalam sebuah laporan surat kabar La Stampa pada Selasa (5/5) itu diberikan untuk menanggapi komentar Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark Esper.

"Sehubungan dengan geopolitik yang telah menerima bantuan, saya dapat mengonfirmasi bahwa kebijakan luar negeri kita hari ini identik dengan kebijakan yang kemarin," ujar Conte seperti dimuat Reuters.

Dalam sebuah wawancara pada Senin (4/5), Esper mengatakan, Rusia dan China telah mengambil peluang dalam krisis Covid-19 untuk mencapai kepentingan di Eropa. Misalnya dengan memberikan bantuan kemanusiaan pada Italia. Esper juga mengatakan, Rusia dan China telah memanfaatkan Covid-19 untuk memecah NATO dan Eropa.

Hingga saat ini, Rusia dan China memang gencar menawarkan berbagai dukungan pada Italia. Mulai dari mengirim tenaga kesehatan hingga pasokan medis seperti masker. Itu dilakukan dengan alasan Italia adalah negara yang paling terpukul Covid-19 di Eropa.

Selain menanggapi Esper, Conte mengatakan semua bantuan yang telah diterima oleh Italia juga dikelola dengan transparan agar tidak menimbulkan opini publik.

Selain Conte, Menteri Pertahanan Italia, Lorenzo Guerini juga ikut merespons pernyataan dari rekannya, Esper.

“Kami berkomunikasi dengan semua orang, tetapi pilar keamanan kami adalah NATO dan Uni Eropa. Dan mereka (akan) tetap seperti itu," ujar Guerini dalam wawancara yang terpisah kepada la Repubblica.

Guerini menambahkan, Italia tidak hanya menerima bantuan dari Rusia dan China, namun juga Amerika Serikat dan negara-negara Eropa lainnya. Dengan begitu bantuan tersebut tidak akan mengubah sedikit pun kerangka acuan internasional Italia.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya