Berita

Presiden Kuba Miguel Diaz Canel Bermudez/Net

Dunia

Soal Covid-19, Presiden Kuba Sentil Anggaran Militer AS Dan Ingatkan Pesan Fidel Castro

SELASA, 05 MEI 2020 | 00:54 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Gerakan Non-Blok (GNB) berhasil menunjukkan relevansinya dalam situasi pandemi virus corona atau Covid-19 yang saat ini terjadi di seluruh dunia.

Salah satu bentuknya adalah dengan mendukung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam penanganan pandemi serta mendorong solidaritas serta kerjasama internasional tanpa memandang perbedaan politik untuk melawan pandemi virus corona.

"Covid-19 telah membuktikan dirinya sebagai tantangan global. Melampaui batas, ideologi, atau tingkat pembangunan. Oleh karena itu, jawabannya juga harus bersifat global dan bersama dan harus mengesampingkan perbedaan politik," kata Presiden Kuba Miguel Diaz Canel Bermudez dalam pidato yang disampaikannya pada KTT GNB yang digelar secara daring.

KTT GNB 2020 sejatinya diselenggarakan di Baku, Azerbaijan, namun karena pandemi virus corona, KTT GNB digelar secara virtual pada pukul 15.00 waktu Azerbaijan, atau pukul 18.00 WIB.

Tema dari KTT GNB kali ini adalah "Bersatu Melawan Covid-19" dan diikuti oleh sebagian besar pemimpin negara GNB, dan sejumlah organisasi internasional dan regional.

Lebih lanjut, Diaz Canel dalam pidatonya, seperti yang dirilis Kementerian Luar Negeri Kuba di situs resminya, minrex.gob.cu, menjelaskan bahwa pandemi ini membawa dampak signifikan dalam berbagai sektor, tidak terkecuali ekonomi.

"Pandemi ini telah membuktikan kerapuhan dunia yang retak," tambahnya.

"Berbagai krisis yang ditimbulkannya meramalkan dampak yang merusak dan langgeng bagi perekonomian dan semua lapisan masyarakat," sambung Diaz Canel.

Lebih dari itu, pandemi virus corona bahkan memperburuk situasi yang sudah buruk sebelumnya, termasuk kemiskinan dan ketimpangan sosial.

"Pandemi ini memperburuk masalah-masalah mendesak di sebuah planet yang penuh dengan ketidaksetaraan yang dalam dan di mana 600 juta orang hidup dalam kemiskinan yang parah dan hampir setengah dari populasi tidak memiliki akses ke layanan kesehatan dasar, yang pengelolaannya ditentukan oleh pasar dan bukan oleh bangsawan yang bertujuan menyelamatkan nyawa," tutur Sang Presiden.

Terkait pandemi ini, Diaz Canel mengkritisi soal pengeluaran militer global yang tinggi. Padahal, menurutnya, hal tersebut akan lebih bermanfaat jika dialokasikan untuk penelitian dan ilmiah.

"Pengeluaran militer global lebih dari 1,9 triliun dolar, di mana lebih dari 38 persen, atau 732 miliar dolar, dialokasikan di Amerika Serikat pada tahun 2020," ungkapnya.

"Saya ingin berbagi dengan Anda kutipan ini dari Panglima Revolusi Kuba, Fidel Castro Ruz, 'alih-alih menghabiskan begitu banyak dalam pengembangan senjata yang semakin canggih, mereka yang memiliki sumber daya untuk itu harus mempromosikan penelitian medis dan menempatkan hasil sains untuk melayani kemanusiaan, sehingga menciptakan alat untuk kesehatan dan kehidupan dan bukan untuk kematian'," sambungnya, mengutip pernyataan pendahulunya.

Karena itu, dia mengajak PBB dan negara-negara anggota GNB untuk mengakhiri perang, termasuk perang non-konvensional demi melindungi hak atas perdamaian.

"Kami menolak ancaman militer baru-baru ini dan yang serius oleh pemerintah Amerika Serikat terhadap Republik Venezuela yang bersaudara," tegasnya, menekankan solidaritas Kuba.

"Kami menegaskan kembali solidaritas kami dengan pemerintah dan rakyat Nikaragua dan menolak langkah-langkah yang bertentangan dengan hak mereka atas kesejahteraan, pengorbanan, dan perdamaian," tegasnya lagi.

Lebih lanjut dia menilai, negeri Paman Sam telah menyerang multilateralisme.

"Dan itu (Amerika Serikat) mendiskualifikasi secara tidak adil peran organisasi internasional, khususnya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)," tambahnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya